Langsung ke konten utama

=Tanpa Judul=

Double R Cafe, malam minggu ini beda!, diisi dengan belajar menulis. Ketemu teman-teman dengan motif yang sama, itu menyenangkan. Apalagi ini tentang menulis, tentu perasaan semacam “terisi” itu kembali saya alami.

Tiap-tiap kita, tentu punya motivasi tertentu tentang menulis. Tapi saya berkeyakinan, kita memiliki “sesuatu” yang saat ini tengah terkerangkeng dalam ide dan malam ini ingin kita bebaskan bersama, melalui aktivitas menulis. Percayalah, menulis itu juga adalah terapi.

Cukup bising memang, namun itu tantangan buat kita. Anggap saja, ini bagian dari alunan menyejukkan, mengalirkan ide dan gagasan kita dalam menulis.

Nah, apa menulis itu beban? Tentu tidak bukan?, karena dengan kondisi seperti ini pun, kita tetap dapat “lelap” menulis. Selalu semangat menulis, ketika bertemu teman yang juga senang menulis, itu kalian malam ini.

Sebagai tambahan untuk proses malam ini, menulis itu bukan passion tapi sesuatu yang dapat dipelajari. Berbeda dengan passion, yang boleh jadi tiap orang tidak bisa menjadi seperti itu. Misal, naik motor boleh jadi setiap orang bisa melakukannya, tapi menjadi pembalap seperti valentino rossi itu tidak. Nah, itulah passion, menjadi seperti valentimo rossi. Namun menulis, itu dapat dipelajari oleh siapapun itu.

Buktinya malam ini, ide dan gagasan yang terkerangkeng terbebas. Ada yang menulis pengalamannya tersesat bersama ojek, yang tak terlengkapi dengan gps. Lalu, ada yang menulis tentang cinta, lalu membacakannya di radio, live pula. Malah, langsung dapat fans untuk diajak kerjasama. Mengangumkan bukan.

Untuk itu, menulislah bersama kami.
#butonrayaeducare
#quantumwriting

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Catatan Cucu Nonton Debat

Selain banyak hal yang coba diterka secara tajam oleh netizen. Tak begitu banyak gesture, gimmick hingga konten debat yang bisa saya analisa seperti lihainya pada netizen sekalian. Hanya saja, ada hal menarik yang saya sangat suka dengan situasi semalam. Bikin adem dan suasanya yang semula panas menjadi begitu menyejukkan, hingga akhirnya ditutup dengan lagu dari si Bintang RRI itu.

MAS LAUDE

Hari itu habis hujan, masih sedikit gerimis. Jalan masih begitu basah, kelokan jalan poros baubau-pasarwajo saat itu cukup licin. Saya berhati-hati memacu motor, untuk pulang dari mengajar di pasarwajo menuju Baubau. Pelan berjalan, saya melihat motor yang begitu familiar. Merah hitam, khas motor punya mas laude (panggilan saya pada Mustama Tamar Goqill). Tidak jauh, tepat di warung-warung tepi jalan, ia muncul sambil tersenyum.