Langsung ke konten utama

MEREKA YANG TERUS BERGERAK


Pada setiap keyakinan akan selalu ada percik keajaiban yang kadang tak pernah kita pikirkan.
Sebagaimana orang-orang hebat yang tak lahir dari gemerlap publisitas, namun terus bergerak menghadapi masalah demi masalah hanya untuk sebuah keyakinan memberi manfaat pada sesama.
Pada akhir tahun 2020 ini, saya ingin menyelip sejumput cerita tentang hal-hal baik. Tulisan ini adalah bagian kelanjutan sebelumnya, tentang "Perempuan yang Menolak Kalah". Kini, saya akan berbagi sedikit cerita tentang "Mereka Yang Terus Bergerak".
Seperti janji Allah Swt, pada setiap yang bergerak ada jaminan rejeki dariNya, bahkan pada apa-apa yang tak disangka-sangka sebelumnya.
Kehilangan sosok utama dalam mengelola Panti Asuhan Al Ikhlas memang tidak mudah. Hanya saja masalah tidak berhenti disitu, asrama panti di atas tanah wakaf yang hampir rampung seluruhnya, harus berpindah kembali pada pemiliknya.
Pemilik berkilah bahwa sebelumnya tak ada perjanjian diatas kertas, pun pengakuan para saksi, tokoh dan pemerintah setempat tak mampu mengubah status tanah itu. Pilihan diambil oleh ummi dan pengurus lainnya, pindah dan membongkar tiap inci bangunan kecuali mushola yang mungkin akan ada rejeki terus mengalir lewat situ.
Kata Ummi, anak-anak harus tetap mendapatkan pengajaran yang layak. Akhirnya asrama di gabung, sembari pelan-pelan mempersiapkan asrama yang baru pada lahan tersisa di lahan panti utama.
Kepemimpinan panti pun akhirnya berganti, sekarang panti dipimpin oleh Ustad Rasid,S.Pd. Meski sebelumnya dengan halus ditolaknya, karena untuk menjadi seperti Ustad La Jamali tidak mudah ada karakter yang tidak mungkin bisa terganti.
Namun waktu dan situasilah yang menguatkan, bahkan hingga perantara mimpi penguatan itu didapatnya. Ustad Rasid, bertekad bulat untuk mempersiapkan diri menggantikan Almarhum, tentu dengan setiap hal yang akan dihadapinya dikemudian hari.
Kata beliau, "jika kita punya hajat ikhlas karena Allah Swt, apalagi ini menyangkut anak yatim, tidak akan ada halangan yang begitu besar mampu menghalagi pertolongan Allah". Pokoknya, "kita bergerak saja, ikhlas" katanya sambil tersenyum, pada duduk cerita saya dengannya saat itu. Ada raut keyakinan yang kuat di sudut mata beliau.
Saya meminta didoakan, lalu menyisir pandangan pada anak-anak panti. Beginilah rupa sebuah keyakinan, tak bertakar pada ragu, oleh karena tak ada tempat bersandar selain pada kekuatanNya.
Mereka adalah orang-orang yang terus bergerak, meniti jalan yang tak banyak dilalui orang. Namun, ia senantiasa terhubung pada semesta.
Semesta yang tak meminta nomer untuk dapat terhubung, pun tak perlu jaringan internet hingga tersambung. Semesta selalu punya cara ajaibnya, menggiring, menuntun dan mencukupi cara bergerak orang-orang seperti ini.
Saya mempelajari banyak hal dari pertemuan ini, salah satunya bahwa dalam hidup yang penuh makna, kita hanya perlu lebih banyak belajar dari memandang kebawah, lalu lebih banyak bersyukur dengan menengadah ke atas.
Selamat berganti tahun baru, semoga kita bertemu, saling memeluk dalam kebaikan-kebaikan baru, saling urun bahu untuk tumbuh bersama.
Mari kita doakan, wabah ini segera diangkat. Karena tak ada yang begitu sulit bagiNya, yang Maha Menggenggam setiap takdir makhlukNya.
Salam Baik
Kamis, 31 Desember 2020
_Mas Arya_

Komentar

Tulisan Populer

Sierra Soetedjo

So please, stay with me forever Till the end of my life (The Only One, Sierra Soetedjo) Awalnya sekedar iseng mencari lagu jazz yang enak di dengar dalam Youtube, entah kenapa bebepa waktu ini saya menyenangi mendengarkan salah satu aliran musik ini. setahuku musik Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. dalam bermusik biasanya Musik jazz dicirikan dengan menggunakan gitar, trombon, piano, trompet, dan saksofon.

Memaknai Moment

Terima Kasih atas ucapan teman, sahabat dan saudara untuk hari kemarin, hari kelahiran yang tercatat oleh negara melalui akta kelahiran dan juga KTP, SIM dan sebagainya.. Kita mungkin menggunakan media sosial sebagai sarana, yang juga sekaligus media yang membuat kita berjarak, begitu dekat namun sejatinya sungguh berjauhan. Tapi bukan itu esensinya, apalah gunanya pertemuan tanpa pesan. Dan ucapan yang ditujukan buat saya adalah pesan buat saya, ucapan yang menembus waktu meluruhkan ruang. Terima Kasih, kata-kata itu menyerupai doa, sekaligus pengingat kepada saya. pengingat yang berkata "heyy...lakukanlah itu". Ngomong-ngomong tentang pengingat, saya begitu mengingat apa yang kakek pernah berpesan. Momentnya juga tepat seperti kemarin, moment kelahiran. Beliau berpesan, "tak menjadi soal jalan mana yang kamu pilih, namun seperti apa sejarah (manfaat) yang bisa kamu berikan melalui jalan itu". Sederhana namun begitu memberi bekas, dan saya ingin membagi ini kepa

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut