Langsung ke konten utama

Catatan Cucu Nonton Debat



Selain banyak hal yang coba diterka secara tajam oleh netizen. Tak begitu banyak gesture, gimmick hingga konten debat yang bisa saya analisa seperti lihainya pada netizen sekalian.

Hanya saja, ada hal menarik yang saya sangat suka dengan situasi semalam. Bikin adem dan suasanya yang semula panas menjadi begitu menyejukkan, hingga akhirnya ditutup dengan lagu dari si Bintang RRI itu.


Saat ditanya pak jokowi, "masih ada waktu pak, buat memberi apresiasi kepada paslon 02", sambil melipat lengan bajunya beliau bilang cukup!.

Begitu juga dengan Pak Prabowo, dengan gagah kembali mempertajam program beliau. Walaupun hingga waktu selesai, belum juga ada kata-kata apresiasi buat paslon 01 yang keluar.

Sesaat, situasi memanas. Namun berubah dengan cepat, tatkala pak jokowi yang kelar melipat lengan bajunya dan pak prabowo yang tunai menutup kata-katanya.

Pak Jokowi mendatangi podium Paslon 02 diikuti wakilnya pak kyai, gayung bersambut dengan sigap pak prabowo menyambut dijejeri oleh bang sandi, mereka berjabat tangan sambil cipika cipiki khas budaya orang Indonesia sebagai wujud saling menghargai.

Seketika ruang debat riuh, bahkan mbak Ira Koesno salah satu moderator langsung baper. Lalu bilang, "bapak-bapak sekarang masih giliran saya, moderator, mohon kembali ke tempat masing-masing". ciyeee....(Mbak Ira, aku padamu kok)

Memang, bagi dua orang pasang putra terbaik bangsa ini apresiasi bagi satu sama lain tidak bisa diucapkan, tapi ia berupa tindakan.

Mereka membuktikan pada sekitar 261 Juta pasang mata penduduk Indonesia hari ini, bahwa 1000 kata-kata tak pernah sebanding dengan 1 tindakan nyata. Begitulah cinta, ia lemah dalam kata namun gagah dalam tindakan.

I Lup you pull...lah...

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Note For Volunteer

Jika nanti kalian ditanya, untuk apa ini?. Jawablah dengan tersenyum dahulu lalu bilang, saya berbahagia dengan ini. Mungkin tak banyak bisa kami kasih ke kalian sebagai volunteer, namun ini investasi. Bukan besok, lusa atau minggu depan lalu bisa dirasakan maksudnya. Namun, boleh jadi jauh didepan sana kalian ternyata tengah mempersiapkan masa depan yang jauh melampaui kaki dimana kalian pijak saat ini. Kita tidak pernah tahu, masa depan seperti apa nanti hanya saja kita bisa menentukannya hari ini. Tomorrow is today, kata-kata dalam sebuah lirik lagu billy joel. Yuppp...sejatinya besok adalah apa yang kita lakukan hari ini. Joint International Community and Cultur Program 2018 ini, akan terselenggara di kampus kita, Universitas Muhammadiyah Buton. Boleh jadi, ini investasi kita dan kalian untuk membangun relasi. Ingat bahwa persaingan, hanya dimenangkan oleh mereka yang adaptif dan mapan dalam membangun relasi. Adik-adik volunteer, kalian adalah baris terdepan mahasiswa kampus ki...

Surat Bukan untuk siapapun.....

Ya Tuhan..... Sekiranya apa yang dipikirkannya sekarang adalah apa yang menjadi kegundahan dalam hati ini maka...... Jelaskanlah padanya apa yang hamba lakukan sekarang.... Bukanlah sebuah pengarungan lautan tak berombak... Padang pasir tak berbadai.... dan bukanlah sebuah pendakian gunung tak bersuhu..... Ya Tuhan..... Sekirannya rumput dipadang rumput itu dapat berkata dan bersua... Inginku mengatakan padanya dan berbagi padanya atas apa telah kulakukan sekarang atau mungkin akan kulakukan nanti..... Ya Tuhan...... Sekiranya dalam petak kamar kost ini ditemani nyamuk-nyamuk yang belum mengerti apa arti sebuah kegatalan di kaki ini... ditambah sebuah pemikiran yang berputar-putar layaknya sebuah gasing tanpa arah... Ya Tuhan..... Sekiranya dia mengerti dalam laku dan ucapanku..... maka jelaskanlah padanya itulah aku.... janganlah Engkau kaburkan Atasku dan atas dirinya sepeti tetesan embun diatas kaca di pagi hari.... Ya Tuhan.... Sekirnaya dia ada saat ini... Kuningin berbagi secan...