Langsung ke konten utama

Perempuan Yang Menolak Kalah

Lokasi Foto: Pelabuhan Feri Mawasangka, Buton Tengah

Seringkali orang-orang hebat itu, bukan berasal dari kilaunya lampu kamera, ramainya kemunculannya pada televisi atau riuhnya sorak sorai orang-orang saat ia muncul.

Tapi, kadang kala orang-orang hebat itu berada di tempat yang sunyi, jarang dilewati kebanyakan orang bahkan pada tempat yang seringkali tidak sadari. Mereka terus bergerak, memberi nilai, merubah keadaan dan mencipta keajaiban kecil bagi lingkungannya.

Pada beberapa bulan lalu saya berkunjung ke panti asuhan yang sekaligus pesantren Al Ikhlas, Kaisabu. Seperti biasa, turun dari kendaraan saya bertanya pada salah seorang anak disitu. Ustad mana? Ia jawab, di dalam ada ummi.

Lalu saya masuk, bertemu ummi. Pertanyaan pertama setelah mengenalkan diri, saya tanya "ummi, ustad mana?". Beliau terpaku sebentar, lalu tersenyum kemudian menjawab "ustad sudah tidak ada". Ada titik bening disudut mata beliau.

Saya kembali bertanya,"maksudnya ummi?".

"Iya, sekitar dua minggu lalu. Sempat dirawat juga dibawa ke rumah sakit, terus minta pulang". Jawab ummi, dengan sedikit bergetar.

Sekelebat, ingatan saya jauh menjamah sosok ustad, La Jamali namanya. Sebagimana ceritanya untuk mendirikan panti asuhan Al Ikhlas ini. Masih lekat kata beliau, "pertolongan Allah Swt itu dekat kok".

Lalu sekarang, ummi yang mengurus anak-anak panti sekarang?.

Beliau tersenyum, "iye, ini peninggalan ustad warisan beliau. Insya Allah, pasti Allah Bantu".

Saya terdiam, berusaha menyajikan senyum, berusah menguatkan meski saya pun tidak punya itu.

Dari sosok perempuan yang dipanggil ummi ini, ada kekuatan begitu besar. Beliau tak memilih untuk kalah, disaat ini bisa saja untuk itu. Kini tanpa ustad, bagaimana panti dan anak-anak itu?

Kembali saya mengingat Ustad La Jamali, bahwa "dengan pendidikan kita bisa menciptakan keajaiban-keajaiban".

Saya akan berkunjung kembali, bertemu beliau. Saya penasaran, bagaimana perempuan atau ummi mencipta keajaiban-keajaiban menurut versinya.


Tunggu yaa...tulisan selanjutnya.

Mau bantu juga boleh...

Komentar

Tulisan Populer

Sierra Soetedjo

So please, stay with me forever Till the end of my life (The Only One, Sierra Soetedjo) Awalnya sekedar iseng mencari lagu jazz yang enak di dengar dalam Youtube, entah kenapa bebepa waktu ini saya menyenangi mendengarkan salah satu aliran musik ini. setahuku musik Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. dalam bermusik biasanya Musik jazz dicirikan dengan menggunakan gitar, trombon, piano, trompet, dan saksofon.

Memaknai Moment

Terima Kasih atas ucapan teman, sahabat dan saudara untuk hari kemarin, hari kelahiran yang tercatat oleh negara melalui akta kelahiran dan juga KTP, SIM dan sebagainya.. Kita mungkin menggunakan media sosial sebagai sarana, yang juga sekaligus media yang membuat kita berjarak, begitu dekat namun sejatinya sungguh berjauhan. Tapi bukan itu esensinya, apalah gunanya pertemuan tanpa pesan. Dan ucapan yang ditujukan buat saya adalah pesan buat saya, ucapan yang menembus waktu meluruhkan ruang. Terima Kasih, kata-kata itu menyerupai doa, sekaligus pengingat kepada saya. pengingat yang berkata "heyy...lakukanlah itu". Ngomong-ngomong tentang pengingat, saya begitu mengingat apa yang kakek pernah berpesan. Momentnya juga tepat seperti kemarin, moment kelahiran. Beliau berpesan, "tak menjadi soal jalan mana yang kamu pilih, namun seperti apa sejarah (manfaat) yang bisa kamu berikan melalui jalan itu". Sederhana namun begitu memberi bekas, dan saya ingin membagi ini kepa

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut