Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Untukmu Sahabat

Persahabatan bagai kepopong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu! (sindestosca, sahabat) Sahabat adalah kata yang terlalu sederhana untuk menjelaskan makna yang ada di dalamnya. Kita semua pasti punya seseorang atau beberapa orang yang kita anggap sebagai seorang sahabat. Tempat berbagi cerita, berbagi tentang hal-hal yang dilewati bersama, bahkan bisa menjadi penopang satu sama lain dalam kondisi apapun itu. Sahabat memang bukan hanya sebagai sebuah status atau sebutan untuk seseorang yang kita kenal atau bagian ter”khusus” dari kata teman, namun sahabat punya dimensi yang cukup luas dan seringkali kita merasa nyaman untuk itu. Sahabat adalah orang yang membetulkan perkataan dan tindakan kita, bukan yang selalu membenarkan apa yang kita lakukan. Jika kita ingin memiliki sahabat berarti kita mesti siap untuk menjadi sahabat, itulah konsekuensi logis dari apa yang kita putuskan. Entah dimana kemudian posisi cinta dan sahabat, namun keduanya punya hubungan yang saling menguatkan (cinta dalam

Dunia dalam Mimpi

(Karena Bermimpi Tak Membuatmu Berdosa ) Mimpi kita anggap sesuatu yang tidak kita sadari, atau mimpi itu Cuma bunga tidur mungkin juga ada yang menganggap mimpi itu hanya sekedar sesuatu yang dilewatkan ketika tidur dan pada saat bangun sudah terendap kedalam alam lupa manusia. Bahkan beberapa orang yang menganggap mimpi sebagai bahan cemoohan, ketika misalnya kita berkeinginan untuk ke Inggris dan memiliki kapal pesiar kita akan dibilangi “mimpi kali yee” atau “ko mimpi ka?”, apakah kemudian mimpi bukan satu dunia namun berbeda dimensi dengan sisi sadar manusia? Atau malah mimpi adalah bagian dari dunia sadar kita, namun kita lalai mengetahuinya? Beberapa waktu lalu saya membaca postingan sahabat tentang “teruslah bermimpi”, lalu saya penasaran denga mimpi ini yang dibicarakan orang sebagai perwujudan impian-impian manusia. Setidaknya seperti itu preferensi yang saya dapatkan dari postingan sahabat saya itu. Lalu juga dalam lirik lagu Band Nidji yang diciptakan Andrea Hirata, mengata

Manifesto Harian Njangkroeng!

Dalam perjuangan hidup tidak mesti menghalalkan segala hal, namun segala hal yang halal patut diperjuangkan. (17.01.11) Dengan pikiran dan imajinasimu yang dipergunakan dengan baik menjadikan malaikat cemburu terhadapmu, karena dengan itu segala hal yang tidak mungkin dilakukan manusia dapat kau lakukan dan seala sesuatu yang mungkin dilakukan malaikat sekalipun dapat kau lakukan (25.01.11) Pikiran dan imajinasimu berada di kepala, Struktur tertinggi dalam struktur tubuh manusia. Namun pada saat engkau sujud kepada Tuhan-mu, dia tidak lebih tinggi dari pantatmu sendiri dan pada saat itulah engkau menjadi seorang hamba…masihkah kau mengagungkan pikiranmu? (25.01.11) Seperti apa kau memperlakukan duniamu seperti itu pula duniamu memperlakukanmu, malah ketika sesuatu itu adalah sebuah kebaikan maka malaikat akan berdoa untuk menambahkan nikmat-Nya untukmu (02.02.11) Kerasnya usaha perjuanganmu maka sekeras itu pula cobaan yang diberikan oleh Allah swt. Namun Allah swt tidak akan pernah me

Sejujurnya

Membiarkanku terus bisu Dalam terbatasnya ruang yang kubuat sendiri Takut menjadi alasan yang menjadi Tiada jalan tuk ini Bangunkanku dalam lelap barang sesaat Bahkan ketakutannku dalam sesak Memasukkanmu dalam ruang Terbatas olehku Dengarkan suaraku dalam paksaku Seakan ini seperti adanya Salahkan aku jika ini tak sejujurnya Perangkap jiwa yang lesu Sebanarnya mesti kuakui Tak ada tepi dan alasan Mengapa jadikan ku begini Dimana harus kulakukan dan kumulai Haruskah kuakui sejujurnya Kaulah penyumbat sesak ini Sebenarnya rasa yang kusebut Seperti adanya sayang yang tertambat Dalam cinta yang tertahan Dalam sejujurnya yang kulakukan

Kehilangan Imajinasi

Teringat tetesan embun pagi Membangun sebuah dunia baru hari ini Akankah kau lupa sesuatu yang kita mulai Dalam lingkup yang belum dimengerti Hanya kuingat terus apa yang kau pesankan Siaplah untuk tersandung Namun jangan takut untuk jatuh Cobalah melihat apa yang kau alami sebagai hikmah Dengarkanlah bahasa alam menyampaikan Sebuah isyarat hati dan logika Yang mengisyaratkan saat ini Adalah perasaan sebuah kehilangan Bukan kehilangan sesuatu yang dimiliki Tapi sesuatu yang dipunyai dalam batas tertentu Dalam kuasa alam semesta Yang menjadi cukup luas dalam artian imajinasi Teruslah berulang untuk mengingat Sebuah perjalanan hidup yang mesti disyukuri Untuk sebuah hikmah yang mesti dibuat sendiri Dalam ruang dan waktu yang tak terbatas Ketika kita belum kehilangan imajinasi Sampaikanlah seruanmu dengan bentukmu sendiri Kau adalah diri yang utuh untuk kau Biarkan sekitarmu menangkap isyaratmu dalam semesta Tuhan selalu ada untuk hambaNya Karena imajinasi mu adalah satu dunia mu Bentuk c

Sajak Kecil Tentang Cinta V

Sajak kecil tentang cinta- (ku)ingin ceritakan, Tentang sesuatu yang bisa jadi tak diceritakan pada sebuah sajak, Mengenai warna warni dunia yang terlukis dalam kuas yang Maha Kuasa, Sebelum semuanya lebur dalam ruang lupa sisi kehidupan manusia, Dalam cermin laku kehidupan manusia modern. Sajak kecil tentang cinta-(ku)ingin ceritakan, Sebuah penggalan dari peninggalan kepada generasiku nanti, Tentang malam-malam yang menjadikan mimpi-mimpi manusia, Dan imajinasi-imajinasi yang belum dibatasi oleh ritual manusia modern, Karena aku khawatir hanya malam gemerlap-pagi gelap yang akan mereka tahu. Sajak kecil tentang cinta-(ku)ingin ceritakan, Sebagai awal kata maaf kepada masa setelahku yang hilang sementara dalam imajiku, Karena suatu saat maaf hanya warisan orang-orang dahulu, Kata maaf yang dipelajari dalam kitab-kitab sejarah dan bukan dalam lembar perilaku, Dan ketika moral manusia hanya menjadi jualan di toko serta mall-mall Sajak kecil tentang cinta-(ku)ingin ceritakan, Dalam duni

Sajak Kecil Tentang Cinta IV

Mungkin hidup ini singkat Kenyataan berbanding keinginan Batas pilihan yang kita punya Bukan alasan untuk menunggu keajaiban Sajak kecil tentang cinta Menulis syahdu di angkasa Memanggil semangat untuk hidup Merangkul kalbu yang membelenggu Hempaskan mimpimu hingga jauh Mencipta satu keajaiban Sebab menunggu membuat ketidakpastian Biarkan angin malam merangkai liriknya Sajak kecil tentang cinta Membuat semilir angin kasih Terdengar syahdu hingga angkasa Mendendangkan nyawa hidupmu (njk!)

Sajak Kecil Tentang Cinta III

Mungkin hidup ini singkat Kenyataan berbanding keinginan Batas pilihan yang kita punya Bukan alasan untuk menunggu keajaiban Sajak kecil tentang cinta Menulis syahdu di angkasa Memanggil semangat untuk hidup Merangkul kalbu yang membelenggu Hempaskan mimpimu hingga jauh Mencipta satu keajaiban Sebab menunggu membuat ketidakpastian Biarkan angin malam merangkai liriknya Sajak kecil tentang cinta Membuat semilir angin kasih Terdengar syahdu hingga angkasa Mendendangkan nyawa hidupmu (njk!)

Sajak Kecil Tentang Cinta II

(dimiliki) Tak pernah kumengerti ini Terpenjara dalam imaji tentangnya Menyangkal hanya menjadi perih Mencoba mengenal tapi tak paham Bayang itu seringakali Datang dan pergi sesukanya Seringkali mimpi dipenuhi bayangnya Rasa itu nyaris melumpuhkanku Tak mampu ku mengerti ini Terkubur dalam emosi kerinduan kepadanya Terkurungku dalam aniayaya sepi Namun bayangmu menemani Sejenak kuberdiri dalam ingatan bayangmu Tentang ingatan janjimu sebagai sandaran hati Benarkah ini jalanku, atau sesatku dalam hatimu Yang tak kumengerti hanya dalam sajak cinta untukmu Bawalah aku dalam duniamu Memanjakan diri dalam hati oleh suasana Menjaga jantung hati dalam mimpi-mimpiku Menyingkirkan sesak dunia maya ke dunia nyata Karena senyum, suara, sapaan dan salammu Bangunan mimpi-mimpimu tentang cinta Adalah sandaran hati untuk tetap berdiri Hingga saat ini (Njk!) Baubau,18/05/11

Sajak Kecil Tentang Cinta I

(Memiliki) Pernahkah kau mengira Tentang apa yang kau miliki Sebentuk rasa dalam hati Namun kau tak pernah merasa memilikinya Ingatkah engkau kepada embun Yang dingin menyapa dalam diam Kerinduan yang tak kau tahu Dari sesosok pemilik senyum yang menghantuimu Berhenti dalam sejuknya lamunan Tentang apa, bagaimana dan kenapa Hanya saja rasa ini tak mau berhenti ada Walau tak pernah memiliki tapi merasa kehilangan Tak mampu melepaskannya Dan tak pernah mau mengiranya Karena jiwa merasa raga tersentuh Dalam sebentuk rindu yang hilang Tentang cinta Dalam kabut malam, rindu yang bimbang Permintaan hati, dalam sayatan sunyi Namun berarti dalam hempasan pelukanmu (njk!) Baubau, 18/05/11

Mencoba Merangkak

Terkadang kita punya keinginan-keinginan yang ada dalam benak kita dan ingin untuk dipenuhi, namun kadang juga kenginan-keinginan kita terbentur pada posisi yang belum bisa di belokkan. apapun alasanmu, orang-orang disekitarmu adalah penentu dalam perjalanan masa depanmu nanti. atau kadang kala kita diperhadapkan dengan "keinginan" orang tua untuk menjadikan kita sebagai seorang yang direstunya. lalu ketika kita menyangkalnya bagaimana? restu ibu adalah restu Allah!. penginggkaran ini lalu hanya menjadikan kita seorang pesalah yang pesakitan. lalu bagaimana kita mesti menanggapinya, haruskah mendobrak realitas sekitar walaupun itu hanya tunggakan untuk meramu masa depan kita? lalu bagaimana dengan pendapat kita sendiri? lalu...inilah pertanyaan-pertanyaan dalam benak yang seringkali memenuhsesakkan pikiran dan melambatkan gerakan yang mestinya cepat. njk!

Res Publica

(Sebuah tinjauan filosofis) Oleh : Andy Arya Maulana Wijaya Dengan melihat judul dari tulisan ini kita sudah dibawah ke pada sebuah pandangan mengenai bentuk negara kita, yakni Republik. Ini dapat dibenarkan karena asal bahasa dari republik adalah res publika yang berarti adanya kepentingan bersama. Namun dalam tulisan ini kemudian akan dikemukakan mengenai asal muasal dan pengertian awal dari asal kata res publica tersebut. Dan untuk itu penulis akan melihat lebih jauh dalam pemahaman filosofisnya, maka ketika itu bisa saja kemudian kita beranggapan bahwa filosofis pasti berpikir dengan membingungkan atau sebuah pemahaman yang rumit. Belajar filsafat memang bagi sebagian orang merupakan sebuah kerumitan tersendiri, dengan asumsi, preposisi dan postulat beserta argumennya yang rumit, ataupun kondisi berfilsafat di asumsikan berada dalam kondisi merumitkan diri dalam pengetahuan, padahal filsafat merupakan mother of sciece (ibu dari pengetahuan) namun penulis tidak akan membahasnya lebi

Mendahulukan Kebaikan Rakyat

Rakyat seringkali absen atau diabsenkan dalam sebuah kebijakan yang dikeluarkan atau dihasilkan oleh perangkat negeri ini. Seperti ini hak yang seringkali kita dengar dalam beberapa issue bermunculan akhir-akhir ini, terakhir menyangkut hal ini adalah pemberitaan mengenai masalah paling penting dari kondisi masyarakat kita misalnya saja masalah kesehatan, pendidikan dan juga masalah kebutuhan pokok lainnya yang di lapangan hanya jadi opsi kedua dari sebuah kebijakan. Sehingga disinyalir pemerintah dalam hal ini negara hanya ada pada saat pengurusan KTP, KK dan urusan-urusan administratif saja dan itupun masih dalam tingkatan pemerintahan paling bawah. Sehingga cerminan yang muncul adalah negara “lalai” dalam urusan memikirkan kebutuhan rakyatnya. Berangkat dari hal itu kemudian rakyat seakan-akan menjadi subordinat dari negara, padahal secara teoritik dalam pembentukan sebuah negara dibutuhkan rakyat, kemudian wilayah dan adanya pengakuan. Dalam hal urusan pemerintahan kemudian rakyat