Langsung ke konten utama

Sajak Kecil Tentang Cinta II

(dimiliki)

Tak pernah kumengerti ini
Terpenjara dalam imaji tentangnya
Menyangkal hanya menjadi perih
Mencoba mengenal tapi tak paham

Bayang itu seringakali
Datang dan pergi sesukanya
Seringkali mimpi dipenuhi bayangnya
Rasa itu nyaris melumpuhkanku

Tak mampu ku mengerti ini
Terkubur dalam emosi kerinduan kepadanya
Terkurungku dalam aniayaya sepi
Namun bayangmu menemani

Sejenak kuberdiri dalam ingatan bayangmu
Tentang ingatan janjimu sebagai sandaran hati
Benarkah ini jalanku, atau sesatku dalam hatimu
Yang tak kumengerti hanya dalam sajak cinta untukmu

Bawalah aku dalam duniamu
Memanjakan diri dalam hati oleh suasana
Menjaga jantung hati dalam mimpi-mimpiku
Menyingkirkan sesak dunia maya ke dunia nyata

Karena senyum, suara, sapaan dan salammu
Bangunan mimpi-mimpimu tentang cinta
Adalah sandaran hati untuk tetap berdiri
Hingga saat ini
(Njk!)

Baubau,18/05/11

Komentar

Mirna mengatakan…
good... good...
cieh... cieh... siapami itu (dengan senyum usil menggoda)
hahahah

Tulisan Populer

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.