Langsung ke konten utama

Sajak Kecil Tentang Cinta I

(Memiliki)

Pernahkah kau mengira
Tentang apa yang kau miliki
Sebentuk rasa dalam hati
Namun kau tak pernah merasa memilikinya

Ingatkah engkau kepada embun
Yang dingin menyapa dalam diam
Kerinduan yang tak kau tahu
Dari sesosok pemilik senyum yang menghantuimu

Berhenti dalam sejuknya lamunan
Tentang apa, bagaimana dan kenapa
Hanya saja rasa ini tak mau berhenti ada
Walau tak pernah memiliki tapi merasa kehilangan

Tak mampu melepaskannya
Dan tak pernah mau mengiranya
Karena jiwa merasa raga tersentuh
Dalam sebentuk rindu yang hilang

Tentang cinta
Dalam kabut malam, rindu yang bimbang
Permintaan hati, dalam sayatan sunyi
Namun berarti dalam hempasan pelukanmu
(njk!)

Baubau, 18/05/11

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Catatan Cucu Nonton Debat

Selain banyak hal yang coba diterka secara tajam oleh netizen. Tak begitu banyak gesture, gimmick hingga konten debat yang bisa saya analisa seperti lihainya pada netizen sekalian. Hanya saja, ada hal menarik yang saya sangat suka dengan situasi semalam. Bikin adem dan suasanya yang semula panas menjadi begitu menyejukkan, hingga akhirnya ditutup dengan lagu dari si Bintang RRI itu.

MAS LAUDE

Hari itu habis hujan, masih sedikit gerimis. Jalan masih begitu basah, kelokan jalan poros baubau-pasarwajo saat itu cukup licin. Saya berhati-hati memacu motor, untuk pulang dari mengajar di pasarwajo menuju Baubau. Pelan berjalan, saya melihat motor yang begitu familiar. Merah hitam, khas motor punya mas laude (panggilan saya pada Mustama Tamar Goqill). Tidak jauh, tepat di warung-warung tepi jalan, ia muncul sambil tersenyum.