Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Rara Tarmizi

Setelah Najwa Latif, penyanyi cover dari aceh ini cukup menyita perhatian. Yaaa....walaupun dia sudah tidak single lagi alias sudah bersuami. Namun tetap saja saya tertarik dengan suaranya....wajahnya, eeemmmm.....sssttt...jangan ditanya saya masih normal kok hehehe.....cantik!

Blog Punya Orang

Pertama kali membaca salah satu postingan di blog ini , saya tertarik. cara menulis, memformula kata-kata untuk menjadi layak santap itu lucu kadang berbau absurd juga sih. silahkan kunjungi dan resapi tulisannya, kalau belum meresap berarti anda perlu lap karena lantai pikiran anda tidak mampu diresapi oleh tulisan ini hehehe.... Saya penganggumnya kali ini, mulai berselancar membaca pikirannya ahhh... nil linknya :  http://www.meykkesantoso.com/2014/04/anak-muda-merantaulah.html

Tirakatan 17-belasan di Solo

Ada yang berbeda dengan perayaan tujuhbelasan tahun ini, berhubung saya melewatinya di Solo tempat perantauan sementara untuk menuntut Ilmu. Sebenarnya tahun ini cukup spesial terutama pada moment-moment yang semestinya berada bersama keluarga, namun ini malah dihabiskan bersama keluarga orang di tanah perantauan, karena tidak bisa pulang kampung... Tirakatan atau semacam perenungan warga. Digang saya (gang mendung IV) saat malam tujuhbelas agustus kemarin diadakan tirakatan, yang kalau di kampung saya (Baubau, SulTra) kegiatan semacam ini tidak pernah dilakukan oleh warganya. Kecuali adalah perayaan esok sorenya yakni berbagai macam lomba, itupun waktu saya masih kecil memang sering dilakukan oleh warga secara mandiri, jadi ceritanya para warga dihimpun pak lurah mengumpulkan uang untuk merayakan berbagai perlombaan tujuhbelasan.  Namun sekarang perayaan atau perlombaan seperti itu kalau bukan dilakukan oleh Pemerintah yaa....siapa lagi. Entahlah, kesadaran kebersamaan sepert

Bulan malam itu...

Postingan ini mungkin sedikit banyak narsis sih, selfie sukaesih sendiri di balkon kost-an demi melihat bulan purnama malam itu. bisa juga disebut masa-sama galau sih, kali aja diatas sana tiba-tiba ketemu stensil wajah jodoh...wooowww...!!!

Ujian Tesis

Tertanggal 23 Juli 2014, setelah melalui rangkaian pembimbingan, seminar proposal, penelitian, pembimbingan lagi, seminar hasil, lalu pembimbingan lagi dan akhirnya menjalani ujian tesis. Namun ujian ini tidak seperti ketika menuliskannya, beberapa kali merubah jadwal dan mencocokkan jadwal dengan dosen pembimbing dan penguji adalah hal yang harus dilewati untuk menuju saat-saat ujian. Tapi, secara umum proses perjalanan hingga titik ini memiliki hikmah tersendiri. banyak pelajaran luar biasa yang bisa diambil sambil terus mengasah titik kesabaran kita sebagai seseorang yang sedang menimba ilmu. Praktis, setelah menjalani Ujian Tesis tentu saya saat ini memiliki amanah yang bertambah. Penambahan Gelar Magister dibelakang nama bukanlah untuk gagah-gagahan bahwa sudah S2 tapi tanggungjawab yang lebih besar dari sebelumnya. Dengan ilmu ini mesti mengajarkan saya banyak hal untuk bisa membaginya dan menuntun diri sendiri untuk bisa lebih bermanfaat bagi orang lain.

Rafting Bersama Keluarga MAP

Postingan kali ini menceritakan dalam bentuk gambar-gambar, saat kami Keluarga Magister Administrasi Publik, Universitas Sebelas Maret menjalani liburan bersama yakni Rafting di sungai oyo, Magelang. Sebenarnya, peserta liburan ini bukan hanya mahasiswa MAP saja namun ada beberapa tambahan mahasiswa asing dari Thailand, Uzbekistan dan China, serta ada keluarga dosen kami yang ikut. Sebenarnya Liburan ini sudah lama direncanakan, hanya saja baru terlaksana pada tanggal 10 agustus kemarin. Liburan ini istilahnya satu paketan, yakni untuk liburan bersama MAP UNS angkatan 2012 (kegiatan ini dipelopori oleh angkatan ini), syukuran beberapa mahasiswa MAP yang selesai menjalani ujiannya, Halal bi Halal, Moment salam perpisahan untuk mahasiswa asing MAP UNS 2012 (Muhamma Lohmi dari Thailand dan Agapito Tilman dari Timor Leste), dan yang utamanya adalah sebagai ajang silaturahim.

Calon Pengantinku

Seperti apa krtiteria pengantinmu? Seorang teman bertanya padaku. Seseorang yang mampu menjaga sisi kekanak-kanakkanku, jawabku singkat. Bagi siapapun pasti memiliki kriteria tertentu untuk memberi standar bagi seseorang yang akan menjadi teman hidupnya. Sahabat dalam mengiringi suka duka kehidupan, menjalani setiap hal bersama dan memapukan diri atas apa-apa yang akan dihadapi sebagai konsekuensi dari adanya dua individu yang bersatu dalam tali pernikahan. Wajar saja sih menurut saya, kriteria tentu berdasarkan pada keinginan-keinginan tertentu. Karena apa? Tentu setiap orang punya cita-cita kedepan seperti apa. Dengan jalan memiliki sejumlah kriteria tentu, sebagai bagian dari pertimbangan logisnya untuk memilih teman hidupnya nanti. Pun, dalam agama diajarkan untuk memilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu bukan.

Tesis ini untuk (si)apa?

Setiap mahasiswa tingkat akhir, pasti diperhadapkan oleh kewajiban untuk menyusun skripsi, tesis dan disertasi berdasarkan tingkatan kesarjanaan masing-masing. Pada kondisi ini, biasanya adalah kegiatan yang paling menguras pikiran setiap mahasiswa. Bahkan bisa sampai kita mendengar ada beberapa mahasiswa malah cenderung tertekan dengan kewajiban ini. Disamping itu, hal ini juga biasanya menjadi alasan kenapa mahasiswa lama baru selesai. Saat ini, saya tengah menjalani kuliah pascasarjana di Universitas Sebelas Maret dan beberapa bulan lalu Alhamdulillah saya telah menyelesaikan seluruh rangkaian perkuliahan, tinggal menunggu waktu wisuda saja. Namun kemudian, setelah beberapa diskusi sama teman maupun perenungan sendiri. Saya kemudian berpikir, setelah membuat tesis mempertanggungjawabkannya di dean dosen, mencetaknya sebagai syarat wajib, dan menyerahkannya ke perpustakaan universitas. Muncul satu pertanyaan besar, tesis ini sebenarnya untuk (si)apa? Pernyataan ini m

Selalu Ada Titik Cahaya Dalam Kegelapan

Lebaran kali ini tidak mudik, karena itu untuk menghibur diri berjalan-jalan adalah sebuah pilihan rasional tentunya. Salah satunya adalah ke jogja selain untuk jalan-jalan juga menjengguk teman-teman dari daerah yang juga tidak mudik. Saat yang sama juga teman-teman ini juga sedang mengalami kondisi yang sama, yakni adalah mahasiswa semester akhir sehingga diperhadapkan pada pengerjaan skripsi dan tesis mereka. Karena itu, pertemuan saya dengan mereka lebih berpola curhatan tentang kondisi perjuangan mereka menyusun skripsi dan tesis mereka. Pada pokoknya memang dari cerita-cerita itu mereka ingin memiliki saluran untuk mengalirkan keluhan-keluhan dalam menjalani proses ini. Posisinya memang, saya sendiri yang sudah melewati tahap itu sehingga mudah memahami kemana arah dari cerita-cerita ini hehehe.....

Mengelola Pilihan

Setiap orang di anugerahi oleh yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk menentukan sesuatu berlaku pada dirinya, bahkan ini dijelaskan dalam ayat-Nya bahwa tidak berubah nasib suatu kaum jika bukan karena kaum itu sendiri yang merubahnya. Karena kemampuan ini juga, maka setiap orang akan memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Hari ini, setelah dua hari berjalan-jalan di jogja dan mengunjungi teman-teman dari Baubau yang juga tidak mudik lebaran. Tiba-tiba saya merasa ingin menuliskan sesuatu dari perjalanan yang saya lakukan itu, utamanya ketika berada di kereta api yang membawa saya pulang balik solo-jogja-solo. Apa itu? Saya menyebutnya disini adalah mengelola pilihan.

Berlebaran dengan Muslim Thailand

Sumber: disini Lebaran kali ini cukup berbeda dengan biasanya, momen Idul Fitri sebenarnya menjadi agenda wajib bagi saya untuk pulang kampung ke Baubau berlebaran dengan keluarga. Namun, tahun ini kewajiban itu akhirnya menjadi sunah dengan berbagai pertimbangan. Pertama oleh karena jadwal ujian tesis yang begitu mepet dengan lebaran, kedua karena memang kapal surabaya-baubau seminggu sebelum lebaran sudah tidak ada, ketiga menghemat dalam upaya menyambut wisuda bulan 9 nanti. Akan tetapi, lebaran kali ini cukup berbeda karena pada akhirnya dijalani dengan saudara-saudara muslim thailand. Mereka adalah bagian dari komunitas muslim thailand selatan yang berkuliah di Solo dan membentuk organisasi tersendiri juga. kebetulan memang saya berteman dengan salah seorangnya, Muhamma Lohmi namanya. Dia sebenarnya adalah teman sekelas saya dalam kuliah di program Magister Administrasi Publik di UNS.

Berkah Ramadhan

Barangkali judul tulisan ini agak seperti sebuh kultum di waktu sela antara sholat isya dan taraweh, yang menjadi jadwal tetap di tiap-tiap masjid saat ramadhan namun bukan itu maksud tulisan ini. Ohh...iya ngomong soal kultum, sebelum ramadhan lalu saya pernah ditawari membawakan kultum di masjid dekat kost-an, namu dengan sopan saya tolak “saya belum berani pak”. Sebenarnya ini bukan persoalan berani atau tidak, karena sebenarnya keinginan besar saya ingin membawakan kultum, hanya saya setelah dipikir tanggungjawabnya besar. Bagaimana tidak, seandainya saya membawakan kultum dan ternyata aktivitas keseharian saya malah jauh dari apa yang saya katakan itu?. Tapi terlepas dari itu, sebenarnya saya menyesal juga ketika pada saat mendengarkan kultum yang memang disetting bergantian oleh pengurus masjid dan remaja masjid.

Denyut Menulis

Orang bijak mengatakan sebuah keterampilan itu terbentuk dari tindakan yang selalu dilakukan secara rutin. Semisal seorang yang menyukai musik, pada awal dia memainkan alat musik bisa jadi nada yang dimainkannya akan lari kemana-mana, sehingg orang yang mendengarnya akan terganggu. Namun seiring waktu, dia terus berlatih dengan giat pada akhirnya dia mampu membuat suatu lantunan musik yang enak didengar dan dia mulai ahli disitu. Intinya adalah keinginan untuk terus berusaha, kritikan menjadi jalan untuk terus berbuat yang terbaik. Konteks ini bukan ingin membahas mengenai seseorang yang memainkan musik, namun diri saya sendiri dalam menuliskan catatan-catatan dalam pikiran yang senantiasa seret jika akan dituangkan dalam tulisan. Saya pernah menulis mengenai keinginan-keinginan untuk menulis, dengan sejumlah alasan ini dan itu, mungkin sudah beberapa kali seperti itu. Namun tetap saja, kemampuan untuk menuangkan ide dalam pikiran itu terheti begitu saja didepan layar netb