Langsung ke konten utama

Memilih Keren Dengan JalanNya

 


Nuno namanya, ia seorang pelajar sekolah menengah atas di Kota Baubau. Ketika saya tanya apa yang membuatnya tertarik dengan olahraga skateboard. Dengan mantap ia menjawab, "saya suka dan kelihatanya juga keren".
Skateboar boleh jadi masih belum begitu karib ditelinga masyarakat Kota Baubau sebagaimana di Makassar, namun nampaknya salah satu cabang olahraga ini sebentar lagi akan masuk pada jajaran olahraga populer disini.
Kata keren bisa menjelma pada apa saja, mulai dari cara berpakaian, pilihan kelompok pergaulan, cara berpikir, memilih komunitas hingga pada pilihan olahraga favorit.
Ini adalah potongan dari berlapis-lapis pengetahuan dan inspirasi yang saya bisa rekam, ketika dipercaya untuk memandu talkshow dengan tiga komunitas anak muda yang memiliki jalan berkontribusi berbeda-beda.
Namun saya memercayai bahwa, akan selalu ada garis kehidupan yang menghubungkan tiap-tiap yang bergerak. Seperti halnya komunitas malam itu, pada intinya menjadi keren bisa dengan beragam cara, asal berada titik keseimbangan bahwa tujuannya adalah kebaikan dan kebermanfaatan bersama.
Dalam pandangan Urban Skate Buton, bahwa menjadi skater itu pilihan yang keren. Pada prosesnya ada harmoni, keseimbangan, konsistensi dan tentu saja adalah ketekunan pada setiap usaha mendapati triknya, begitu ringkasnya kata Bang Ical.
Bagi FKAPMEPI, menjadi keren itu dengan karakter yang kuat. Ia dibangun dari kebiasaan-kebiasaan yang baik, lalu keberanian yang utuh dilengkapi dengan ilmu yang berkah. Sebagaimana yang di paparkan Mas Adam, "Percuma Ganteng kalau Karakter Kamu Bolong".
Sedang Sprit Pemuda Hijrah, menyematkan keren itu pada pemuda yang senantiasa mendekat pada kebaikan, pemuda keren itu dekat sama masjid, begitu tegas ucap Kak Rudi . Namun prosesnya tentu tidak pernah mudah, akan ada tantangan yang menguatkan jika dikelola.
Namun pada akhirnya, kita adalah manusia yang dibekali seperangkat fitrah oleh Allah Swt. Tiap-tiap gerakan adalah sarana sahaja, kita akan tetap pada jalur kebaikan ketika garis lurusnya adalah pada fitrah ketuhanan kita.
Sejatinya komunitas mengajari saya, tentang mengelola perbedaan. Menjadi keren bisa lewat sarana apa saja, pedomannya adalah tetap pada Jalan-Nya.
Sebagaimana Rumi berpesan, "Dunia itu ibarat gunung, amal perbuatan kita adalah suara. Maka, suara yang kita keluarkan akan kembali pada kita sendiri".
Terima kasih sudah mengizinkan saya membersamai acara semalam, terima kasih teman-teman BBCF. Semoga tidak bosan dengan cara provokasi Mas Arya ketika memandu acara yaa...
Semangat Berkolaborasi, Belajar Bersama
Salam Baik..

Komentar

Tulisan Populer

Sepotong Puding Berwarna Kuning

Ayra!. Melihamu pulas dalam tidurmu.. Nyenyak, tenang, walapun sesekali kau bergerak untuk mencari kenyamanan dalam tidurmu. Atau kau sedang bermimpi sesuatu. Tapi raut wajahmu tetap tenang, berbeda dengan orang dewasa yang lebih banyak berpikir tentang ini dan itu. “rambutmu, matamu, bibirmu, raut wajahmu memberikan ketenangan dalam memperhatikanmu. Inikah salah satu jawaban bahwa anak kecil itu “suci”. “Silahkan makan…” Untuk kesekian kalinya. Hanya melihat.. Sepotong pudding yang tersaji, sejak tadi disuruh untuk memakannya. Namun belum kusentuh belum kucoba hanya berkata “iye!”. Masih sibuk dengan logikaku ketika ada yang lain dari sebuah suguhan ini, “perhatian lain” menurutku. Apa yang ingin kukatakan padanya? Terimakasih tidaklah cukup, ku harus mencobanya, mencoba rasanya atau mungkin ada setetes kasih di dalamnya untukku!! “tapi ada sebungkus ikhlas menyertainya, namun untukku kah?” Memotong memori ketika itu, tentang sepotong pudding berwarna kuning yang disuguhk

Memaknai Moment

Terima Kasih atas ucapan teman, sahabat dan saudara untuk hari kemarin, hari kelahiran yang tercatat oleh negara melalui akta kelahiran dan juga KTP, SIM dan sebagainya.. Kita mungkin menggunakan media sosial sebagai sarana, yang juga sekaligus media yang membuat kita berjarak, begitu dekat namun sejatinya sungguh berjauhan. Tapi bukan itu esensinya, apalah gunanya pertemuan tanpa pesan. Dan ucapan yang ditujukan buat saya adalah pesan buat saya, ucapan yang menembus waktu meluruhkan ruang. Terima Kasih, kata-kata itu menyerupai doa, sekaligus pengingat kepada saya. pengingat yang berkata "heyy...lakukanlah itu". Ngomong-ngomong tentang pengingat, saya begitu mengingat apa yang kakek pernah berpesan. Momentnya juga tepat seperti kemarin, moment kelahiran. Beliau berpesan, "tak menjadi soal jalan mana yang kamu pilih, namun seperti apa sejarah (manfaat) yang bisa kamu berikan melalui jalan itu". Sederhana namun begitu memberi bekas, dan saya ingin membagi ini kepa

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut