Langsung ke konten utama

Kita itu makhluk penggosip!


(Tugas workshop ODE LITERASI BAUBAU)

Saya memilih quotes milik bang Baladil Amin, tentang jangan menggosipkab orang lain jika kita tak ingin digosipkan. Kenapa?, menurut saya, setiap manusia dilengkapi dengan perangkat "software" untuk menggosip. Sederhananya, kita ini makhluk penggosip.

Betapapun kita menolak, namun kita akan selalu menjadi penggosip. Hanya saja ada kategori yang "aktif" dan "pasif". Bagaimana itu?. Ada yang sering menikmati gosip namun tidak ikut-ikutan bergosip, ini kategori penggosip pasif. Lalu, ada yang begitu menikmati gosip lalu ikut nimbrung dan bahkan menciptakan gosip baru, ini kategori penggosip aktif.

Namun, oleh karena "software" itu dalam diri kita, maka kita harus menerima hukum bahwa "software" itu juga ada pada diri orang lain. Kita boleh jadi mampu menggosipkan orang lain begitu juga orang lain. Toh kita memiliki kemampuan yang sama untuk menggosip.

So..? Kita mau memilih yang mana?
Perlakuan orang lain terhadap kita, adalah cerminan dari perlakuan kita terhadap orang lain.

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Catatan Cucu Nonton Debat

Selain banyak hal yang coba diterka secara tajam oleh netizen. Tak begitu banyak gesture, gimmick hingga konten debat yang bisa saya analisa seperti lihainya pada netizen sekalian. Hanya saja, ada hal menarik yang saya sangat suka dengan situasi semalam. Bikin adem dan suasanya yang semula panas menjadi begitu menyejukkan, hingga akhirnya ditutup dengan lagu dari si Bintang RRI itu.

MAS LAUDE

Hari itu habis hujan, masih sedikit gerimis. Jalan masih begitu basah, kelokan jalan poros baubau-pasarwajo saat itu cukup licin. Saya berhati-hati memacu motor, untuk pulang dari mengajar di pasarwajo menuju Baubau. Pelan berjalan, saya melihat motor yang begitu familiar. Merah hitam, khas motor punya mas laude (panggilan saya pada Mustama Tamar Goqill). Tidak jauh, tepat di warung-warung tepi jalan, ia muncul sambil tersenyum.