Langsung ke konten utama

Selamat Atas Kemenangan Kandidat No 7 "Abstain"


Pemilukada Walikota dan Wawalikota Baubau periode 2012-2018, yang digelar pada 4 November 2012 lalu. akhirnya Rabu (07/11/2012) dalam Pleno KPUD menyatakan bahwa kemenangan diperoleh oleh pasangan Nomor Urut 2 yaitu Tamrin dan Wa Ode Maasra Manarfa (TAMPIL MESRA). padahal sebelumnya kandidat lainnya yakni AMANAH menyatakan dirinya adalah kandidat yang memenangkan pemilukada, hal ini didasarkan oleh penghitungan tim sukses mereka. disamping itu juga konvoi perayaan kemengangan pun dilakukan kandidat ini

Seperti diketahui bahwa pemilukada ini diikuti oleh 6 pasangan calon walikota dan wawalikota untuk periode 2012-2018, yaitu (1) FAIR, (2) TAMPIL MESRA, (3) SAHABAT, (4) IMAM, (5) MUSTIKA dan (6) AMANAH.

Dari akhirnya Pleno KPUD Kota Baubau kemudian yang mensahkan bahwa pemenang pemilukada Kota Baubau adalah pasangan TAMPIL MESRA. dimana pasangan ini menurut perhitungan seluruh kecamatan, pasangan TAMPIL MESRA ini unggul dalam 6 kecamatan dari 7 kecamatan yang ada di Kota Baubau. Kecamatan itu adalah Betoambari, Murhum, Lea-Lea, Wolio, Kokalukuna dan Batu Poaro sedangkan kecamatan sorawolio dimenangkan oleh pasangan AMANAH.

Hasil Penghitungan Suara yang dilansir melalui Kendari News, perolehan suara untuk masing-masing kandidat pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Baubau yakni,
(1), Faimuddin - Arifuddin (Fair) memperoleh 1.286 suara(1,82%),
(2), AS Thamrin - Wa Ode Maasra Manarfa memperoleh 26.105 suara (36,89%).
(3), Sairu Eba - La Ode Hadia (Sahabat) memperoleh 1.087 suara atau (1,53%).
(4), Ibrahim Marsela - Muirun Awi (Imam) memperoleh 11.421 suara atau (16,14%).
(5), La Ode Mustari - Ikhsan Ismail (Mustika) memperoleh 11.216 suara atau (14,58%).
(6), MZ Amril Tamim - Agus Feisal Hidayat (Amanah) memperoleh suara 20.536 (29,02%).

Dengan aturan UU yang kemudian mensyaratkan jika pemilukada diikuti oleh lebih dari 3 pasangan calon, maka pasangan calon harus memiliki suara 30% lebih suara untuk memenangkan pemilukada. jika hal ini tidak terpenuhi maka diadakan pemilihan ulang putaran kedua, diman dua kandidat dengan perolehan suara tertinggi yang akan dipilih kembali dalam putaran kedua ini. Tapi kandidat nomor dua memenuhi persyaratan 30% lebih suara, maka pemilukada dimenangakan olehnya dalam satu putaran saja.

Namun yang menjadi ironi adalah, adanya sejumlah temuan "kecurangan", mulai dari adanya surat suara yang telah dicoblos dengan kandidat tertentu, money politic, hingga adanya TPS "bayangan" yang meiliki daftar DPT tapi orang-orang yang masuk DPT itu nihil.

Lalu kenapa judul postingan ini ditulis "selamat untuk Kandidat Nomor 7 (Abstain)"?. karena sesungguhnya kalkulasinya bahwa dari Total DPT 107.662 dan total yang melakukan pemilihan adalah 73.667. dimana total suara saha adalah 71.651 suara dan tidak sah atau batal adalah 2.026 suara. artinya bahwa ada sekitar kurang lebih 47 % suara atau 33.995 suara yang tidak menggunakan suaranya alias "abstain".

Sehingga disini kita tempatkan suara abstain itu sebagai kandidat nomor 7. dengan perolehan 47% suara atau 33.995 suara tentunya mengungguli perolehan suara kandidat nomor 2 yang hanya dengan 36,89% suara atau 26.105 suara. walaupun demikian bahwa, tatap saja yang memenagkan pemilukada adalah suara yang telah melalui serangkai formalitas dalam bilik suara untuk "menandai" kandidat dalam kertas suara yang diberikan. padahal dalam abstain pun mereka telah melakukan pilihan untuk tidak memilih kan?

Aturannya memang, dalam UU tidak suara abstain tidak diberikan legitimasi atau yang sering kita dengar dengan golput. tapi semestinya hal ini dapat dilihat dari sebuah pertanyaan bahwa ketika demokratisasi yang katanya adalah pesta demokrasi rakyat, tapi masih banyak rakyat yang tidak ikut berpartisipasi. bisa jadi adalah adanya rasa pesimisme masyarakat terhadap pemilukada dengan keadaan mereka.

Hal ini memang ada beberapa pihak yang menyatakan adanya partisipasi yang kurang dari masyarakat ataupun masalah teknis lainnya misalnya surat undangan bagi DPT yang tak kunjung datang. atau mungkin saja dari masyarakat sendiri yang belum bisa merasakan manfaat dari gelaran pemilukada. kita mesti bertanya kembali kepada para kandidat, bagaimana posisi mereka dalam upaya pencerdasan politik masyarakat? atau masyarakat hanya bagian dari kepentingan politik elite daerah?

Tapi abstain tetaplah abstain tidak ada pilihan. tapi bagi saya yang memenangkan pemilukada Baubau adalah kelompok ini. Sekali lagi SELAMAT KEPADA KANDIDAT NO 7, semoga bisa menjaga berjalanya pilihan yang dilegitimasi oleh undang-undang.

"selamat juga terhadap diri saya sendiri, karena sayapun masuk dalam kelompok ini :) "

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

TANGKANAPO’: MENJADI GENERASI MILENIAL KOTA BAUBAU

Jika Dilan bilang rindu itu berat, justru menentukan pilihan politiklah yang berat. Gejala ini terdapat pada mereka generasi milenial, informasi begitu deras diperoleh namun tak begitu cukup memberi kesimpulan bagi generasi ini untuk menentukan pilihan politiknya kelak. Partisipasi dan rasionalitas terhadap lingkungan mereka cukup besar, akan tetapi menjadi apatis terhadap struktur bernegara juga begitu menghantui. **

Perempuan Yang Menolak Kalah

Lokasi Foto: Pelabuhan Feri Mawasangka, Buton Tengah Seringkali orang-orang hebat itu, bukan berasal dari kilaunya lampu kamera, ramainya kemunculannya pada televisi atau riuhnya sorak sorai orang-orang saat ia muncul. Tapi, kadang kala orang-orang hebat itu berada di tempat yang sunyi, jarang dilewati kebanyakan orang bahkan pada tempat yang seringkali tidak sadari. Mereka terus bergerak, memberi nilai, merubah keadaan dan mencipta keajaiban kecil bagi lingkungannya. Pada beberapa bulan lalu saya berkunjung ke panti asuhan yang sekaligus pesantren Al Ikhlas, Kaisabu. Seperti biasa, turun dari kendaraan saya bertanya pada salah seorang anak disitu. Ustad mana? Ia jawab, di dalam ada ummi. Lalu saya masuk, bertemu ummi. Pertanyaan pertama setelah mengenalkan diri, saya tanya "ummi, ustad mana?". Beliau terpaku sebentar, lalu tersenyum kemudian menjawab "ustad sudah tidak ada". Ada titik bening disudut mata beliau. Saya kembali bertanya,"maksudnya ummi?". ...