Langsung ke konten utama

DARI SOLO UNTUK GAZA


[catatan saat mengikuti aksi solidaritas Dari Solo Untuk Gaza]

Semenjak konflik Israel dan kelompok hamas Palestina di Jalur Gaza, telah banyak berjatuhan korban jiwa dari masyarakat sipil, perempuan dan anak-anak. konflik yang kemudian banyak mengundang simpati dari kaum muslimin didunia untuk mendukung saudara-saudara Muslim di Gaza Palestina. Tidak ketinggalan adalah Kota Solo, Jawa Tengah pada hari Ahad 25 November 2012 lalu, di arena Car Free Day jalan Slamet Riyadi depan taman Sriwedari. Acara yang diprakarsai oleh Sahabat Al Aqsa, TPA TPQ Solo Raya dan MUI Solo ini juga didukung berbagai elemen pergerakan muslim Solo Raya.


Agenda kegiatan yang dimulai pada pukul 05.30 wib ini, dan saya sendiri hadir terlambat 30 menit karena harus lama menunggu bus ke sana ditambah sedikit jalan kaki. Pada saat saya tiba sudah banyak peserta dari berbagai ormas berkumpul, namun kegiatan inti belum dilaksanakan dalam susunan acaranya yakni ada orasi, penggalangan dana, long march dan performance dari beberapa elemen muslim di solo. Saya diberikan sebuah slayer dari kain bertuliskan Dari Solo Untuk Gaza berwarna hijau, dan orang-orang memakainya di kepala maka saya ikatkan pula dikepala biar seragam. Saat itu saya juga mengajak teman muslim dari Thailand tepatnya Pattani Thailand.

Pada saat itu jumlah peserta yang terlibat berkirsar seratusan orang, bahkan anak-anak kecil pun terlibat. Walaupun pada arena CFD tersebut juga banyak orang yang melakukan aktivitasnya masing-masing namun kerumunan peserta aksi solidaritas ini cukup mencolok. Sepanjang jalan depan taman Sriwedari kemudian dipadati oleh peserta yang ikut aksi ini, sambil meneriakkan yel-yel “Palestina-Palestina (Bebaskan-bebaskan), Israel-Israel (hancurkan-hancurkan), Amerika-Amerika (Hancurkan-Hancurkan), Allahu Akbar..Allahu Akbar” teriakan ini seakan menjadi asupan semangat bagi para peserta pada saat itu.

Orasi disampaikan oleh Ust. Wasono Nurhadi dari Elemen Muslim Solo Raya, kemudian oleh perwakilan MUI Solo (saya lupa nama ustadnya siapa) dan terakhir relawan dari Sahabat Al Aqsa, dan orasi yang terakhir ini sungguh sangat membakar semangat, karena disampaikan dengan berapi-api dengan ustadnya, menurut saya. Disamping itu juga dilakukan penggalangan dana dari masyarakat yang ketika itu berada dan beraktivitas di arena CFD ini.

Selanjutnya kegiatan aksi solidaritas ini, dilakukan dengan longmarch sepanjang sekitar 2 KM (kalau tidak salah, karena jalannya lurus jadi perkiraan aja nih). Dari depan taman Sriwedari hingga depan Gladak Solo, sesampainya disana lalu kembali diadakan orasi dari beberapa elemen yang disertai dengan penggalangan dana juga. Aksi kemudian berlanjut, massa aksi kembali ke posisi awal depan taman sriwedari dengan berlari-lari kecil sebagai ungkapan memberi semangat kepada saudara-saudara muslim di Gaza. Terik matahari sudah cukup menyengat pada waktu itu, mungkin sekitar jam 7.30 wib. Tapi massa aksi masih juga memiliki semangat itu, berlari hingga ke depan taman sriwedari sambil meneriakkan Takbir dan Tahlil.

Aksi Solodaritas berakhir sekitar pukul 09.00, namun sebelumnya ada aksi “lain” yakni foto-foto dan jangan ketinggalan saranku untuk yang satu ini heheh. Sebenarnya mau tetap tinggal disitu bersama teman-teman TPA TPQ Solo Raya untuk menghitung dana yang terkumpul, namun saat itu mungkin biar lebih efisien saja jadi cuman sekitaran 10 orang yang tinggal mengitungnya. Saya dan kawan Thailand namanya Lohmi, bercerita dengan teman dari TPA TPQ Solo Raya sambil saling mengenalkan diri. Namun lohmi mau pulang, sebenarnya ada teman akhwat dua lagi namanya aulia dan catur, kami sama-sama sekelas di kuliah. Mereka mengajak untuk pulang karena masih ada kegiatan lain, padahal dananya belum selesai dihitung.
SMS Masuk
Alhamdulillah Infaq dari aksi SOLO peduli GAZA tadi pagi mendapatkan Uang Rp. 16.300.800, 1 HP, 1 Cincin Emas dan Kami Ucapkan Jazakumullah atas partisipanya teman-teman semua. LKG TPQ
Alhamdulillah, lumayanlah besaran dana yang didapatkan, semoga bermanfaat untu mereka disana. Sekalipun ini tidak banyak tapi setidaknya kepedulian, dukungan dan doa adalah hal terbesar bagi saudara-saudara muslim kita disana. selain di Gaza, kita turut memberikan perhatian, dukungan dan Doa kepada saudara seiman kita di Rohingya (Myanmar), Pattani (Thailand), Suriah, Afganistan dan beberapa daerah konflik yang ada kaum muslimin disana. Dan tentunya saudara-saudara seiman kita di Indonesia. Yakinlah bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat...
#Pray For All Muslim...


gambar dari sini

[baru sempat dirampungkan tulisan ini, Solo, 29 November 2012] 

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

TANGKANAPO’: MENJADI GENERASI MILENIAL KOTA BAUBAU

Jika Dilan bilang rindu itu berat, justru menentukan pilihan politiklah yang berat. Gejala ini terdapat pada mereka generasi milenial, informasi begitu deras diperoleh namun tak begitu cukup memberi kesimpulan bagi generasi ini untuk menentukan pilihan politiknya kelak. Partisipasi dan rasionalitas terhadap lingkungan mereka cukup besar, akan tetapi menjadi apatis terhadap struktur bernegara juga begitu menghantui. **

Perempuan Yang Menolak Kalah

Lokasi Foto: Pelabuhan Feri Mawasangka, Buton Tengah Seringkali orang-orang hebat itu, bukan berasal dari kilaunya lampu kamera, ramainya kemunculannya pada televisi atau riuhnya sorak sorai orang-orang saat ia muncul. Tapi, kadang kala orang-orang hebat itu berada di tempat yang sunyi, jarang dilewati kebanyakan orang bahkan pada tempat yang seringkali tidak sadari. Mereka terus bergerak, memberi nilai, merubah keadaan dan mencipta keajaiban kecil bagi lingkungannya. Pada beberapa bulan lalu saya berkunjung ke panti asuhan yang sekaligus pesantren Al Ikhlas, Kaisabu. Seperti biasa, turun dari kendaraan saya bertanya pada salah seorang anak disitu. Ustad mana? Ia jawab, di dalam ada ummi. Lalu saya masuk, bertemu ummi. Pertanyaan pertama setelah mengenalkan diri, saya tanya "ummi, ustad mana?". Beliau terpaku sebentar, lalu tersenyum kemudian menjawab "ustad sudah tidak ada". Ada titik bening disudut mata beliau. Saya kembali bertanya,"maksudnya ummi?". ...