Saya masih ingat betul ketika ia, si papa muda memberitahu saya di saat sesi diskusi rutin berdua setelah jumatan. "Bang, sekarang saya lagi menulis tentang fildan, kayak biografi begitu". "Bagus bang", komentar singkat saya. Lalu mencoba mencari database biografi yang pernah dibaca, selalunya monoton yakni menjelaskan sosok dari satu atau dua perspektif saja.
Saya lalu mengingat satu buku, tepatnya novel based on true story. Tentang biografi juga, tantangannya adalah mampukah membuat biografi tokoh dengan sajian yang lebih gurih, ringan di mamah dalam kata, mudah dicerna dalam maknanya. Novel karya fahd djibran kata saya, kebetulan penulis ini adalah idola kami. Pun juga ada rhenald kasali, namun terlalu akademis.
Tidak berselang lama, si papa muda mengirim pesan whatssapp. Isinya tentang daftar isi buku tentang biografi fildan. Dalam pembacaan awam dan awal saya, langsung menanggapi "ini keren". Ciri khas papa muda ketika menulis, layaknya gaya yang juga di persembahkannya dalam bukunya fatwa jomblo.
Saya meyakini bahwa, setiap kesuksesan akan mudah pudar dalam ingatan publik, namun untuk tetap menjaganya maka tulisan adalah alat untuk menapaki waktu dan menjadi abadi. Soal ini, juga tentu dapat terjadi pada fildan, sekalipun dukungan fans miana la fildan yang begitu riuh hingga luar negeri itu.
Papa muda, sahabat sekaligus saudara saya ini mewujudkannya. Buku Fildan: From Zero to Hero ini buktinya, dan dalam waktu dekat akan segera di launching. Bahkan ketika saya menuliskan ini, ia sedang berdiri di studio 5 Indosiar untuk menyaksikan konser fildan, hanya saja tak sedikitpun goyangan khas dangdut saya amati saat dirinya di sorot kamera.
Buku ini, menurut saya upaya si papa muda untuk melesatkan nama dan ketokohan Fildan keluar dari zona dimana ia berada. Mengingat, disaat nama fans club fildan yang begitu kental dengan bahasa daerah buton (Miana La Fildan). Buku ini, di beri judul dengan menggunakan bahasa inggris sebagian, alias internasionalisasi fildan melalui judul pilihannya.
Dobrakan lainnya dalam buku ini adalah isinya, apa itu? Nanti dulu, buku ini masih pre orde saat ini (silahkan hubungi Winda Widyastuti).
Bersambung...
Komentar