Langsung ke konten utama

Sekolah Lagi


Mengawali bulan Maret ini dengan beberapa catatan, kebetulan hari ini juga perkuliahan dimulai (semester 2) setelah liburan semester yang cukup panjang. dan hampir semua hari-hari dalam liburan kali ini dihabiskan diantara Kost-an dan Kampus. Berkutat dengan buku-buku yang dipinjam dari perpustakaan kampus dan beberapa yang dibeli dari hasil menabung uang makan.

Istimewanya adalah, Alhamdulillah nilai yang diperoleh semester kemarin memuaskan lah. tidak ada yang perlu didiagnosis "kegemukan" atau "pecah", sehingga hampir semua nilainya membentuk sudut lancip segitiga. silahkan dipikir sendiri bentuk nilai yang sudah dideskripsikan diatas.

Untuk itu, awali ini sekolah lagi dengan ucapan Bismillahhirahmanirahim. Allah Swt akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, dan menuntut ilmu adalah bagian dari Jihad. so, tetaplah berprasangka baik terhadap "rekayasa-Nya terhadap kita" walaupun mungkin dari beberapa masih sulit untuk kita terima.
dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. pasti ada jalan.

Mengutip kata-kata Imam Ali bin Abi Thalib r.a. mengenai Ilmu :
  1. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena ilmu merupakan warisan Nabi dan Rasul sedangkan kekayaan adalah warisan Qarun, Firaun dan kawan-kawannya
  2. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena ilmu dapat menjaga pemiliknya sedangkan harta harus dijaga oleh pemiliknya.
  3. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena ilmu memperbanyak teman dan selutu sedangkan kekayaan memperbanyak musuh dan lawan,
  4. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena jika ilmu diberikan (diajarkan)kualitasnya semakin meningkat jika kekayaan dikeluarkan (dibelanjakan) akan semakin berkurang dan habis.
  5. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena orang berilmu selalu mendapatkan penghormatan di masyarakat sedangkan orang kaya selalu mendapatkan penggilan rendah dan menghinakan.
  6. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena orang yang berilmu pada hari kebangkitan cepat atau lambat menerima bantuan dari ilmu yang diajarkan. Sedangkan orang kaya akan disiksa dan akan dimintai pertanggungjawaban dari kekayaan.
  7. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena ilmu tidak bisa dicuri dari pemiliknya sedangkan harta bisa hilang atau dicuri.
  8. Ilmu lebih penting daripada kekayaan, ilmu tidak bisa habbis sekalipun tidak ditambah, sedangkan kekayaan akan habis.
  9. Ilmu lebih penting dari kekayaan karena ilmu menyebabkan pemiliknya seorang menjadi terang dan hati menjadi bercahaya sedangkan harta seringkali menjadikan pemiliknya bingung dan hatinya menjadi keras.
  10. Ilmu lebih penting daripada kekayaan karena ilmu membawa keuntungan dalam bentuk ganjaran sedangkan harta seringkali muncul dari ketidaksepakan siksaan dan penganiayaan.









Komentar

Tulisan Populer

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.