Kalian pikir terlibat dan melibatkan diri di UME itu enak? selain seringkali mendapat cemilan "gratisan", lalu apa lagi?
Saat ini, mungkin banyak capeknya yaa...kadang harus tidak enakan, jengkel, bahkan risih karena sering di "tuntut" ini itu sama pedagang. Padahal mereka tidak mengerti apa yang sudah dilakukan dibelakang mereka semua, atau mungkin mereka belum mengerti saja?
Tapi ini intinya, kalian atau saya sebut kita saja ya. belajar bagaimana menilai, memahami, mengelola dinamika orang banyak disamping dinamika kita secara personal. Kita datang di kampus ini untuk belajar, namun sebatas dalam kelas dengan tembok kokohnya itu kah?
Pelaut yang ulung lahir dari ombak yang besar, minyak bumi itu dihasilkan dari keras dan lamanya ia terpendam dalam tanah, emas itu berharga ketika ia digali dan ditempa dalam panasnya api, kayu gaharu didapat dengan jauhnya menjelajah hutan rimba. Semuanya perlu proses, karena itu lamanya waktu dijalani, kerasnya itu dilewati dan besarnya tantangan dalam proses menentukan seberapa bernilainya sesuatu itu.
Yakinlah kita kini sedang dan senantiasa dalam proses itu. Saat ini mungkin kita belum menyadari sesuatu itu, tapi suatu saat proses yang dilewati bersama ini membuah pada kondisi yang lain didepan kita.
Saya selalu ingat dengan ajaran Pak Tanto tentang Hukum Kekekalan Energi, bahwa energi tidak bisa dihancurkan namun hanya berubah bentuk. Energi yang hari ini kita keluarkan (apalagi itu kebaikan) maka dimasa yang akan datang, sadar atau tidak kita sadari energi itu akan bekerja dengan sendiri untuk kita.
Adalagi, jika hari ini kita menengadah keatas struktur sosial, kita sulit menemu teladan. Maka, Tengoklah kebawah masih kita akan banyak menemu hikmah disana. Bukankah harta karun itu letaknya ada dibawah? Memulai dari bawah kawan, dari UME..:)
#salUME
Komentar