Langsung ke konten utama

#Note Minggu


Ketika memutuskan untuk kuliah di UNS Surakarta, diawal saya meniatkan untuk bisa belajar bukan sekedar dalam kelas, memahami bukan saja dalam buku. sebagai bekal untuk dibawa pulang ke daerah nanti, pengalaman!. Makanya, ketika saya menemu hal-hal yang bisa memberi pembelajaran, saya tertarik, mudah tertarik.
Saat ini saya seringkali bersama pedagang kaki lima, mendampingi mereka, mendengar kesan mereka, tertawa bersama mereka, sesekali mengajari mereka sekaligus mereka mengajari banyak hal kesaya, banyak minggu terlewati dengan pembelajaran. Setidaknya saya belajar dari mereka, tentang hidup dan kehidupan, ketika menengadah keatas kita sulit mencari teladan, namun cobalah sedikit melihat kebawah kita banyak menemukan hikmah.
Bukankah harta karun itu berada dibawah?...belajarlah mulai dari bawah.






Komentar

duniasketsa mengatakan…
Oh ya? mudah tertarik?
*kedip2 cantik

Tulisan Populer

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.