Langsung ke konten utama

#Note Minggu


Ketika memutuskan untuk kuliah di UNS Surakarta, diawal saya meniatkan untuk bisa belajar bukan sekedar dalam kelas, memahami bukan saja dalam buku. sebagai bekal untuk dibawa pulang ke daerah nanti, pengalaman!. Makanya, ketika saya menemu hal-hal yang bisa memberi pembelajaran, saya tertarik, mudah tertarik.
Saat ini saya seringkali bersama pedagang kaki lima, mendampingi mereka, mendengar kesan mereka, tertawa bersama mereka, sesekali mengajari mereka sekaligus mereka mengajari banyak hal kesaya, banyak minggu terlewati dengan pembelajaran. Setidaknya saya belajar dari mereka, tentang hidup dan kehidupan, ketika menengadah keatas kita sulit mencari teladan, namun cobalah sedikit melihat kebawah kita banyak menemukan hikmah.
Bukankah harta karun itu berada dibawah?...belajarlah mulai dari bawah.






Komentar

duniasketsa mengatakan…
Oh ya? mudah tertarik?
*kedip2 cantik

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Catatan Cucu Nonton Debat

Selain banyak hal yang coba diterka secara tajam oleh netizen. Tak begitu banyak gesture, gimmick hingga konten debat yang bisa saya analisa seperti lihainya pada netizen sekalian. Hanya saja, ada hal menarik yang saya sangat suka dengan situasi semalam. Bikin adem dan suasanya yang semula panas menjadi begitu menyejukkan, hingga akhirnya ditutup dengan lagu dari si Bintang RRI itu.

MAS LAUDE

Hari itu habis hujan, masih sedikit gerimis. Jalan masih begitu basah, kelokan jalan poros baubau-pasarwajo saat itu cukup licin. Saya berhati-hati memacu motor, untuk pulang dari mengajar di pasarwajo menuju Baubau. Pelan berjalan, saya melihat motor yang begitu familiar. Merah hitam, khas motor punya mas laude (panggilan saya pada Mustama Tamar Goqill). Tidak jauh, tepat di warung-warung tepi jalan, ia muncul sambil tersenyum.