Langsung ke konten utama

Walimatul Ursy’


Picture Here


Bissmillah, Assalamualaikum Wr.Wb
Suhardiyanto dan Wa Ode Weka Anggun Grafika, mengharapkan doa’ dan kedatangan teman-teman diacara pernikahan kami (akad) pada Ahad, 24 Maret 2013 pukul 12.00 Wita dan (Perjamuan Rabu), 27 Maret 2013 pukul 12.00 Wita-selesai. Semoga Rahmat dan Allah selalu menaungi kalian Aamiin.

Pesan ini terbaca pada 23 Maret 2013, pukul 05.21 Wib sesaat setelah saya pulang dari sholat subuh. Senang rasanya saudaraku, alhamdulillah apa yang dulu sering kita sebut sebagai usaha mempelaminankan cinta, kini kamu dahulu yang melakukannya. Bagaimana perasaanmu ketika mengirimkan pesan ini saudaraku? Senang, bahagia, campur aduk pasti. Hehe..

Apa kabar saudaraku, bagaimana perasaanmu saat ini? setelah ijab yang dipersaksikan oleh banyak orang dan dinyatakan sah oleh penghulu kau tunjuk. Tentu hari ini adalah hari terbesar kedua dalam hidupmu setelah hari kelahiranmu. Maaf atas ketidakhadiranku di sana mempersaksikanmu, hanya saja teman-teman selalu saja melaporkan keadaan pengantaranmu. Kebahagiaan pasti selalu terukir diwajahmu saat ini, kebahagiaan seseorang yang telah menyempurnakan agamanya.

Bagaimana perasaanmu saat ini saudaraku? Setelah semua perjuangan yang kau lalui untuk tujuan mulia ini. tentu kita masih saling mengingat ketika diskusi mengenai hal ini, tentang cinta dan bagaimana mempelaminankan cinta itu. seringkali diskusinya menjadi guyonan diantara kita, padahal kita tahu ungkapan hati masing-masing menyimpan rahasia dan keinginan tersendiri untuk itu, mempelaminankan cinta. Yang hari ini kamu telah dapat melaksanakan itu. walimatul ursy’.

Bagaimana perasaanmu saat ini saudaraku? Setelah semua orang mempersaksikan kegagahanmu dalam mengucap ijab diatas perwalian wanitamu. Ijab untuk menjadi Imam bagi seseorang yang menjadi pilihanmu, seseorang yang insya Allah adalah wanita solehahmu yang akan menjadi bidadari surgamu kelak. Seandainya saya berada disisimu saat ini, mungkin hanya senyuman yang dapat mewakili perasaanmu. Karena kamu tidak memiliki kata lagi untuk menggambarkan kepada kami bagaimana perasaan bahagiamu saat ini.

Selamat saudaraku, selamat saudariku. Kalian menjadi bagian dari keluarga yang insya Allah akan saling membahagiakan bukan saja keluarga kalian, namun keluarga orang-orang sekitarmua juga. Aamiin. Semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah dan ikhlas. Aamiin. Semoga apa yang dilakukan hari ini akan menjadi berkah sekaligus doa’ buat semua, buat orang-orang yang mengenalmu. Aamiin. Tapi pesanku, kamu dan istrimu saat ini jangan terlalu bahagia, karena kami sahabat-sahabatmu akan menyusul keberadaanmu dan merasakan kebahagiaan serupa dan kita akan menjadi bahagia bersama. Karena kita sesungguhnya adalah saudara yang mestinya saling membahagiakan, juga saling mendoa’kan. heheh...

ini dia pengantinya...:)

Selamat saudaraku....selamat saudaraku...telah dapat memberikan contoh bagi kami sebuah langkah “mempelaminkan cinta”. Selamat berbahagia selamanya saudaraku....Aamiin..


Surakarta, 24 Maret 2013.
13.15 Wib.

Komentar

duniasketsa mengatakan…
Uhuk ._. istilahnya bagus sekali, sampe blushing sy mbacanya 'mempelaminankan cinta'

Tulisan Populer

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.