Hal tersulit dilakukan adalah menentukan pilihan, menurutku. pun ketika pilihan itu mewujud dalam rasa. tapi kita sebagai manusia tetap tidak terlepas dari apa yang ditakdirkan dan direkayasa oleh Allah Swt. kita tahu bahwa rekayasaNya lah yang paling baik, bahkan DIA lebih tahu mana yang baik dan tidak pada HambaNya.
Memposisikan diri pada pilihan tentu harus dilakukan, karena kita tidak bisa memposisikan diri pada segala kemungkinan pilihan pada saat yang bersamaan. Diperhadapkan pada pilihan-pilihan ini menjadi hal yang mesti dihadapi bukan dihindari, apalagi diperturutkan pada nafsu. tentu hasilnya malah akan menenggelamkan pada hal yang tercela. karena kita tidak pernah tahu, kapan ruh dan jasad ini dipisahkan olehNya.
Ketika diperhadapkan pada pilihan, antara memperturutkan keinginan diri atau menjalankan apa yang telah di syariatkan olehNya. menjadi sulit ketika kita terus saja mencari jalan pembenaran untuk tetap memiliki rasa itu. tapi ini mungkin adalah pilihan yang cukup menyakitkan tapi bisa jadi ini adalah pilihan paling baik, untuk diri, dia dan agama kami.
Belajar banyak dari dia, seorang teman, sahabat, seseorang yang dulu menjadi kawan pembagi rasa. pilihan untuk memuliakan Agama dihadapkan pada rasa yang bertumbuh diantara. pilihan yang sulit, tapi dia mampu memilih itu. Ini pembelajaran paling bermakna di saat penghujung tahun, bahwa nilai Agama menjadi tolak ukur untuk melaksanakan pilihan hidup.
Mungkin sekiranya nanti, ada hal yang menjadi jawaban atas pilihan ini. bukankah RekayasaNya selalu yang terbaik. sebuah penghormatan terhadap sosok ini, mengalahkan ego yang selalu ingin memiliki terhadapnya. setidaknya, dari ini belajar untuk menghadapi pilihan-pilihan bukan justru melarikannya pada pembenaran yang tak tersyariatkan.
Semoga pilihan ini, menjadi jawaban atas rekayasaNya kelak.
Sedikit berpuisi untuk menitip pesan untuknya
Ketika adagium Hujan kuberi,
Setiap kali Hujan selalu memberi,
Tak Pernah Sedikirpun Terlewati,
Atas Apa yang diberikan Hujan Melalui rintik....
Ketiak Adagium Rasa kuungkap,
Tak perlu apapun untuk menutup,
Untuk Keberadaan yang tergambar,
Melalui Siluet-siluet senja,
Menawar Bulan di setiap malam-malam,
Terlewati dalam garis senyum....
Tak Pernah Berhenti,Selalu Memberi
_Hujan Untukmu_
Komentar