Kita belajar apa hari ini, kek?
Belajar melihat pada sisi yang lain...cu!
Belajar melihat pada sisi yang lain...cu!
tentang apa, kek?
Banjir, cu!
Banjir, cu!
hari ini setiap orang bicara tentang banjir, menyatakan ini sebagai bencana, bahkan sibuk menyalahkan sana sini, saling cela dan lempar tanggung jawab. hari ini kita akan belajar untuk melihat dari sisi yang lain tentang banjir ..cu!
Bagaimana, Kek?
Banjir itu, berkah cu! ya berkah...bagi semua.
Bagaimana, Kek?
Banjir itu, berkah cu! ya berkah...bagi semua.
alasannya sederhana, Banjir cuman datang waktu musim hujan (langka) namanya langka, berarti dia berharga. Banjir, menyadarkan kita bahwa ada sesuatu yang tersumbat di kehidupan kita, Banjir menjadi berkah bagi mereka pencari berita dengan liputannya, Banjir memberi rejeki bagi mereka yang sadar, Banjir memberi tugas mereka yang hari-harinya makan gaji buta, Banjir menyadarkan mereka yang tiap hari nyaman dengan kendaraannya bahwa hari ini harta miliknya itu tidak ada apa-apanya di atas banjir, Banjir itu menyadarkan kita bahwa apa yang menjadi isi dalam kantong-kantong kita, itu ada bagian atau rejeki dari orang lain, Banjir menyadarkan kita bahwa semesta yang kita pijak hari ini tidak melulu mempasrahkan diri menerima kelaliman kita terhadapnya, dan yang lebih penting bahwa Banjir adalah bentuk kasih sayang Tuhan terhadap Hamba-Nya yang saat ini mulai melupa keberadaanya dan Nya.
Ingatlah Cu! (faqad arafa nafsahu, arafa rabbahu)
Ingatlah Cu! (faqad arafa nafsahu, arafa rabbahu)
Siapa mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhan-nya, manusia terkadang congkak dan saling menyalahkan atas sesuatu yang terjadi. bahkan kadang mulai melupa terhadap Tuhannya, seakan-akan apa yang ada di alam ini merupakan bagian yang terpisah dengan Sang Khalik. mereka menjadi Tuhan atas diri dan lingkungannya sendiri, istilahnya sekuler. bahkan kebanyakan yang mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan mereka, ada tidak.
Begitulah cu! kita memang diciptakan Oleh-Nya dengan kerangka akal dan nafsu, hal ini yang disebutkan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi, bahkan Iblis dan Malaikat diminta bersujud pada manusia hanya karena kita manusia di beri pengetahuan tentang nama-nama. namun juga. namun kecongkakan yang dimiliki manusia kadang membuat Iblis iri dan Malaikat menangis. ketika alam semesta di beri amanah oleh Allah, hanya manusia yang "ngaku" mampu untuk itu. namun tidak ada yang salah dengan penciptaan Manusia dengan segala potensi kebaikan dan potensi keburukan yang dimilikinya. hanya saja selalu kita di seru untuk membaca, berpikir, sehingga menjadi beruntung.
Berpikir positif terhadap sesuatu, merupakan ajaran agama kita. maka, hari ini sesuatu yang disebut orang-orang sebagai bencana kenapa kita tidak melihat sebagai sebuah anugerah dan sebagai bentuk lain kasih sayang Tuhan untuk menegur Hamba-Nya yang melupa. bukankah sekiranya setiap ranting di semesta dijadikan pena dan air seluruhnya dijadikan tinta, maka tidak akan cukup untuk mencatat nikmat-Nya untuk kita. dan Tuhan berpesan, jika kamu bersyukur maka akan Kutambahkan nikmat-Ku.
Banjir hari ini, memberikan pelajaran yang banyak cu!.
melihatlah dari sisi yang berbeda, dan syukuri setiap apa yang "mengajar"kanmu terhadap sesuatu. bergurulah pada semesta.
iye, kek!
Begitulah cu! kita memang diciptakan Oleh-Nya dengan kerangka akal dan nafsu, hal ini yang disebutkan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi, bahkan Iblis dan Malaikat diminta bersujud pada manusia hanya karena kita manusia di beri pengetahuan tentang nama-nama. namun juga. namun kecongkakan yang dimiliki manusia kadang membuat Iblis iri dan Malaikat menangis. ketika alam semesta di beri amanah oleh Allah, hanya manusia yang "ngaku" mampu untuk itu. namun tidak ada yang salah dengan penciptaan Manusia dengan segala potensi kebaikan dan potensi keburukan yang dimilikinya. hanya saja selalu kita di seru untuk membaca, berpikir, sehingga menjadi beruntung.
Berpikir positif terhadap sesuatu, merupakan ajaran agama kita. maka, hari ini sesuatu yang disebut orang-orang sebagai bencana kenapa kita tidak melihat sebagai sebuah anugerah dan sebagai bentuk lain kasih sayang Tuhan untuk menegur Hamba-Nya yang melupa. bukankah sekiranya setiap ranting di semesta dijadikan pena dan air seluruhnya dijadikan tinta, maka tidak akan cukup untuk mencatat nikmat-Nya untuk kita. dan Tuhan berpesan, jika kamu bersyukur maka akan Kutambahkan nikmat-Ku.
Banjir hari ini, memberikan pelajaran yang banyak cu!.
melihatlah dari sisi yang berbeda, dan syukuri setiap apa yang "mengajar"kanmu terhadap sesuatu. bergurulah pada semesta.
iye, kek!
Komentar