Sore itu aku kembali bertemu dengan teman berbagi pendapat tentang kondisi sosial di dekat kita, maklum kita sama-sama punya minat dalam mengomentari masalah itu, walaupun terkadang komentar kita hanya berputar pada kita berdua saja. Tapi hal itu masih cukup menarik bagi kami, karena cita-cita kami ingin menjadi pengamat atau bahkan bisa saja menjadi seorang kritikus (bukan sebuah pemainan etimology “kritikus” yaitu kripik yang dimakan tikus atau tikus yang dijadikan kripik). Teman saya itu biasa dipanggil aroe, menurut saya dia itu orang yang cukup menyenangkan ketika diajak berdiskusi karena saya sendiri merasa seperti berbicara dengan cermin ketika berbincang-bincang apa saja dengannya. Mulai dari masalah sosial, terkadang pula tentang politik, ekonomi, logika, sedikit-sedikit tentang filsafat kehidupan. Namun sore itu kian menurunkan tirai gelap malamnya dan melepas belenggu rantai bulan sehingga bulan akan terpental ke tengah tengah antara bumi dan langit. Kulihat dia sedikit memb...