Hari
ini, entah menjadi kesekian kalinya saya berpikir untuk menuliskan perjalanan
saya beberapa waktu ini. namun selalu saja obor semangat itu meredup ketika
berhadapan dengan kegiatan lainnya. ini berbeda ketika sehari-harinya hanya
laptop yang dihadapi, sehingga kadang teman menjadi jengkel sama saya karena
“dicuekkin” dengan laptop. Tapi saat ini, rutinitas itu habis terkuras dengan
kegiatan lain disini, di daerah.
Wajar
saja, setelah hampir setahun baru kembali pulang ke daerah menjadi ajang
pertemuan dengan keluarga, teman dan semuanya yang memberi arti. Entahlah,
beberapa orang mungkin berpikiran kalau melakukan perantauan dengan waktu yang
cukup lama tidak akan menimbulkan apapun apalagi kerinduan. Namun saya mungkin
cukup berbeda dengan itu, karena selalu saja ada kerinduan terhadap pertemuan
dengan daerah (hehe...aneh ya).
Namun
sudahlah keluhan ini hanya untuk pembuka, bukan sebagai bagian inti dari salam
perjumpaan dengan tulisan ini. saat ini, banyak hal yang ingin saya tuliskan
mulai dari perjalanan pulang kedaerah yang banyak disebut sebagai tradisi
mudik, hingga pertemuan dengan keluarga, mendapat kejutan anggota keluarga
baru, hingga perpisahan manusia karena takdir.
Sudah
selaknya salam perjumpaan ini kembali diucapkan, sebagai bagian dari usaha
untuk kembali memasuki jalur tulis menulis yang selalu ingin dilakukan, sekali
lagi hanya ingin karena belum menjadi sebuah kebutuhan. Ini menjadi
pembelajaran untuk saya hingga kini, entah sampai kapan :”akan selalu mengejar mood menulis, sehingga nanti menulis menjadi
sebuah kebutuhan, bukan sekedar keinginan untuk berbagi sebuah cerita”.
Setidaknya
doa semestinya senantiasa dirapalkan, menjadi pemenuh kekosongan semesta, doa
menjadi jembatan antara sebuah harapan dan cita-cita untuk bisa menjadi. Salam
perjumpaan kembali dengan ini, dengan tulisan yang akan selalu saya bagi
melalui blog ini sehingga setiap cerita akan tercatat, sehingga setiap cerita
akan selalu terbaca, dan titik paling lemah dari cerita adalah setiap cerita
akan selalu tersimpan dalam selipan sejarah hidup untuk saya, dan semoga untuk
sekitar.
Mari
mulai menulis, salam perjumpaan (kembali...)
Baubau, Agustus 2013
Komentar