sumber gambar: Google.com
Dunia Perfilm Indonesia mulai diramaikan dengan film-film yang menurut saya berkualitas, walaupun memang saya tidak terlalu paham dengan perjalanan perfilman Indonesia ataupun mengikuti pola dan ideologi yang dibawa oleh sebuah film. namun saya memosisikan diri sebagai penikmat film-film Indonesia
.
.
Beberapa waktu lalu bahkan hingga saat ini, ramai beredar dipasar mengenai film indonesia yang kebanyakan bergenre Horor. walaupun tema yang dibawa adalah Horor, namun unsur seks tetap melekat bahkan terkadang menghilangkan maksud film horor yang sebenarnya. entahlah jualan film ini mungkin hanya sebatas menampilkan tayangan seperti itu, tanpa memperlihatkan inti dari film yang dibuatnya. yang pada gilirannya kemudian Indonesia diidentikkan dengan film setan, pocong, grandong dan lain sebagainya dalam perspektif perfilman.
Namun saat ini, ada beberapa film yang cukup baik untuk menurut saya. misalnya dalam hal film yang mengangkat tema kehidupan islamai : yakni film Ayat-Ayat Cinta yang diadpsi dari Novel Habiburahman El Shyrazi, kemudian disusul dengan film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) 1 dan 2, Film Bumi Cinta, Dibawah Lindungan Ka'bah (karya Buya Hamka) dan lain-lain.
Untuk Film yang mengangkat masalah sosial budaya dan agamapun ada, sebut saja misalnya film Tanda Tanya karya Sutradara Hanung Bramantyo. walaupun disatu sisi film ini menuai banyak kontrofersi karena mengangkat isu SARA, tapi film ini banyak pula mendapat pujian bahkan penghargaan di beberapa ajang Perfilman. ada pula film Soegija tentang aksi kepahlawanan Romo Soegija di Gereja Semarang. lalu Film Sang Penari, dan beberapa film lainnya yang mengangkat tema masalah sosial.
Selain itu, Film yang bertemakan dunia pendidikan dan anak-anakpun ada. sebut saja ketenaran Triogi Novel Laskar Pelangi yang disusul dengan Laskar Pemimpi. ada film yang dibuat oleh Home Productiion Ary Sihasale, misalnya Denias; Senandung Diatas Angin, dll. adapula film Serdadu Kumbang, Lima Elang dan masih banyak lagi. untuk film action saat ini Indonesia memiliki Film Raid Redemtion yang memiliki banyak pujian internasional. film bergenre nasionalisme seperti Merah Putih pun ikut meramaikan dunia perfilman Indonesia.
Fenomena adopsi novel menjadi film banyak dilakukan, sebut saja Negeri Lima Menara, Surat Kecil Untuk Tuhan, Ayah Mengapa Aku Berbeda, KCB 1 & 2, Bumi Cinta, Di Bawah Lindungan Ka'Bah, Malaikat Bersayap dan sekarang menyusul Perahu Kertas Karya Dewi Lestari (Dee) dan Bidadari-Bidadari Surga (Tere Liye).
Saat inipun, ada film yang menurut saya menarik, saya berpendapat berasal dari sinopsis dan teaser yang saya lihat . yakni Perahu Kertas, Rayya: Cahaya diatas Cahaya dan Mata Tertutup. dimana menurut saya ada 3 dimensi berbeda yang diangkat diketiga film ini. dan menurut saya ketiga film ini mewakili bidang kehidupan kemasyarakatan masing-masing.
Perahu Kertas yang kemudian menampilkan kehidupan remaja, persahabatan dan cinta. Rayya kepada dunia hedonisme seorang model dan artis papan atas, dan masalah yang melingkupi masyarakat kelas atas. sedangkan mata tertutup lebih kepada penggambaran gerakan fundamentalisme yang menuju kepada sebuah upaya-upaya deradikalisasi yang menyebabkan adanya proses disintegrasi mengatas namakan agama.
Untuk itu, kita mesti mengapresiasi kebangkitan dunia perfilm Indonesia yang berkualitas. yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada dan berkembang di Indonesia, disamping itu menggambarkan keresahan-keresahan di masyarakat saat ini. komentar ini, saya tulis didasarkan pada pengetahuan saya tentang film yang sudah pernah saya nonton maupun mendapatkan informasi sinopsisnya. walaupun demikian masih banyak film-film berkualitas lainnya yang lalai saya kemukakan disini. ayo dukung perfilm-an Indonesia.
-Solo, 27/10/2012-
Komentar
jika anda ingin seperti saya silhkan hub:085-242-894-584 trimah kasih,,
slmat mencoba. KLIK _ GHOB _ 2D 3D _ 4D _ 6D _ DISINI