Langsung ke konten utama

Bayangan (DIA)


Setiap kekasih tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi pasangannya. apapun itu, setiap saat adalah bagian yang tak terpisahkan dari bayang sang kekasih. tidak heran ketika si Qais kemudian memiliki cinta yang menjebaknya dalam bayangan si laila. bayang-bayang yang menjadikannya dia seorang "majnun" atau gila.

Bagiku banyangan tak pernah "melupa",
seakah sebuah tagline yang senantiasa muncul dan ada. bayangan itu memberiku semangat tersendiri. termasuk bayangan DIA, tapi, entah saat ini bayangan itu seakan membisikkanku, saya membutuhkanmu disini saat ini. namun, saat ini saya hanya punya doa untukmu. biar doaku padaNYA yang menemani dan menuntunmu menjadi baik. disini saya takkan melupa untuk selalu jadi yang baik buatmu, karena "terbaik" itu hanya milik Tuhan kita.

Mari saling merengkuh niat dalam bayang, saling mendoakan dalam jarak, karena kita tidak pernah tahu "rekayasa Tuhan" untuk hambaNya. bisa jadi ada "kado kecil" paling istimewa yang disediakan Tuhan untuk hambaNya yang senantiasa mengingat dan saling ingat kepadaNya.


Komentar

Tulisan Populer

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.