Langsung ke konten utama

SISTEM “SEL” PEMERINTAHAN



Senja dikala itu menyegerakan diri menutup perjalanan siang menjadi sosok misterius sang malam. Tanah dimana kuberpijak serta air yang mengaliri syaraf-syaraf tanah ini yang menjadikan suatu tatanan indah dan seimbang. Setiap mahluk ciptaanNya hidup dari seluruh karunia Tuhan ini. Tak satupun yang luput dari pandanganNya, seluruh isi alam semesta yang senantiasa bertasbih atas namaNya. Sang Khalik yang meliputi seluruh apa yang ada di bumi dan dilangit. Setiap ciptaanNya yang menyimpan beribu pelajaran bagi orang-orang beriman dan yang berpikir. Kita patut bersyukur dengan apa yang diberikanNya ini tanpa meminta balasan hanya sebuah keimanan dan ketaqwaan terhadap firman-firmanNya.
Penulis memulai tulisan ini dengan kata-kata wujud kesyukuran denga apa yang dikaruniakan Allah SWT kepada hamba-hambaNya dan seluruh ciptaanNya. Kenapa kemudian tulisan ini penulis beri judul ”Sel” Pemerintahan adalah untuk belajar dari sudut terkecil dari mahluk hidup ini dan disandingkan dengan pemerintahan yang berarti suatu proses penyelenggaraan berepemerintah. Sedikit nyeleneh memang yang sebenarnyakan pembahasannya mengenai sistem pemerintahan namun kok ”sel” yang lebih banyak dalam wilayah kajian ilmu pengetahuan alam. Nanti kita men”kawin”kannya sebentar untuk melihat satu sisi mahluk hidup yang luar biasa uniknya ini dengan pemerintahan tersebut agar kiranya kita tambah bersyukur dengan karunia Allah SWT, yang satu sama lain sebenarnya dapat dikaitkan untuk mengambil maknanya dalam penciptaannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan mengalam sebuah lonjakan besar dari dua arah yang berlawanan di satu sisi perkembangan ilmu pengetahuan yang mulai menjelajahi luasnya alam semesta ini atau yang kita sebut makrokosmos dan disisi lain ilmu pengetahuan yang menyelidiki bagian-bagian terkeci dari alam semesta atau mikrokosmos. Mungkin tidak lama lagi ada beberapa lagi yang bisa saja menjadi fenomena luar biasa dalam ilmu pengetahuan. Tapi dalam tulisan kali ini akan membahas mengenai sel dan akan di sandingkan dengan cara berpemerintahan. Memang sih ini bukan berasal dari penelitian mendalam selama beberapa tahun kemudian dipertahankan di depan para guru besar untuk dijadikan sebuah teori baru, namun ini hanyah beberapa capur tangan penulis untuk ”kawin-mengawinkan” tapi bukan penghulu dari beberapa teori dan hanya sebuah anekdot atau ilusi bagi sebagian orang. Namun mungkin ini bisa jadi pengalaman penulis yang memang sangat kurang berpengalaman ini untuk lebih memaknai lebih banyak ciptaan tuhan dari beberapa ciptaanNya.

*semoga nanti dapat dilakukan penelusuran lebih lanjut......

Komentar

Tulisan Populer

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.