Sekiranya sekarang apa yang menjadi niatan saya untuk terus menelurkan tulisan untuk mengisi ruang-ruang postingan dalam blog saya ini mungkin sekarang blog ini dipenuhi oleh beberapa tulisan saya. walaupun memang untuk dari segi kualitas tulisan masih perlu banyak perbaikan dari beberapa segi misalnya saja dari segi konten, konteks, komunitas dan audiens. namun inilah yang menjadi masalah saya beberapa waktu lalu saya kemudian jarang memposting tulisan lagi di blog ini.
Di sisi lain memang ada kesibukan saya sendiri mulai dari persiapan ini itu dan beberapa agenda organisasi ini itu, tapi itu bisa jadi sebuah alasan yang baik untuk tidak menulis namun dari senior saya yang sering menuliskan kisah-kisahnya dalam aktivitas kesehariannya kemudian mampu memberikan semangat untuk terus menulis. akhirnya saya sendiri berpikir ketika kita hanya kemudian terkungkung dalam teori-teori yang ada mana mungkin kita dapat memulai. tapi bukan berarti kemudian saya menyangkal dengan adanya teori tapi tidak semua mesti di teorikan kan.
Seperti misalnya ketika kita hendak memasak namun teori ini itu dan sana maka kapan kita akan memulai memasaknya, ini yang pernah saya diskusikan dengan beberapa teman tentang penggunaan teori yang secara kaku. dalam teori psikologi bahasa katanya terkadang bahasa tidak dapat menggambarkan sepenuhnya sebuah realitas atau yang pernah dikatakan volosinov bahwa kesadaran dan realitas itu sejalan dan tidak terpisah seperti yang dikatakan para penganut marxian. seperti halnya bahasa, kesadaran dan realitas.
sekali lagi ketika saya berbicara tentang jangan terlalu terpaku pada sebuah teori tapi teori tetap perlu digunakan sebagai tinjauan analisis. lalu apa yang membuat saya kurang dalam membentuk kata-kata seakan-akan ada sebuah ruang yang kosong dalam kreativitas. mungkin ini bisa kita diskusikan lebih lanjut antara ruang kosong dalam Teori dan Asumsi terutama dalam meningkatkan kreativitas menulis. sya kira kebiasaan ini masih dianggap hal yang berat dalam dunia kemahasiswaan ketimbang dunia pop.
Di sisi lain memang ada kesibukan saya sendiri mulai dari persiapan ini itu dan beberapa agenda organisasi ini itu, tapi itu bisa jadi sebuah alasan yang baik untuk tidak menulis namun dari senior saya yang sering menuliskan kisah-kisahnya dalam aktivitas kesehariannya kemudian mampu memberikan semangat untuk terus menulis. akhirnya saya sendiri berpikir ketika kita hanya kemudian terkungkung dalam teori-teori yang ada mana mungkin kita dapat memulai. tapi bukan berarti kemudian saya menyangkal dengan adanya teori tapi tidak semua mesti di teorikan kan.
Seperti misalnya ketika kita hendak memasak namun teori ini itu dan sana maka kapan kita akan memulai memasaknya, ini yang pernah saya diskusikan dengan beberapa teman tentang penggunaan teori yang secara kaku. dalam teori psikologi bahasa katanya terkadang bahasa tidak dapat menggambarkan sepenuhnya sebuah realitas atau yang pernah dikatakan volosinov bahwa kesadaran dan realitas itu sejalan dan tidak terpisah seperti yang dikatakan para penganut marxian. seperti halnya bahasa, kesadaran dan realitas.
sekali lagi ketika saya berbicara tentang jangan terlalu terpaku pada sebuah teori tapi teori tetap perlu digunakan sebagai tinjauan analisis. lalu apa yang membuat saya kurang dalam membentuk kata-kata seakan-akan ada sebuah ruang yang kosong dalam kreativitas. mungkin ini bisa kita diskusikan lebih lanjut antara ruang kosong dalam Teori dan Asumsi terutama dalam meningkatkan kreativitas menulis. sya kira kebiasaan ini masih dianggap hal yang berat dalam dunia kemahasiswaan ketimbang dunia pop.
Komentar