Langsung ke konten utama
Kulihat raut-raut usia menampak di wajahmu, terlihat betul bagaimana kerasnya jalan hidupmu yang kau abdikan demi kami anak-anakmu, kau seakan tidak pernah merasa lelah untuk berkata "ya" atas permintaan-permintaan anakmu, guratan senyum selalu terpatri di dalam hari harimu yang sering kami anak-anakmu mengisinya dengan kenakalan-kenakalan namun kau hanya bilang hati-hati nak. rambutmu yang dulu hitam kini menampakkan lembaran-lembaran putih yang menunjukkan jauhnya kau berjalan di usiamu kini.

Namun aku anakmu, apa yang bisa nanda lakukan untuk mengganti itu semua, keikhlasan membesarkan nanda, senyuman untuk nanda, perhatian itu terhadap nanda. ananda sekarang hanya bisa seperti ini, yang selalu melawanmu, yang selalu mamaksamu terhadap keinginan-keinginan nanda. Ya Tuhan apa yang hambamu lakukan ini terhadap Sosok yang Engkau percayakan surga berada di telapak kakinya.....

Pernah hari itu kukatakan "ah"padamu, pernah hari itu kutolak perintahmu, pernah hari itu ku marah padamu, pernah hari itu kumemaksa dirimu,pernah hari itu............, Ya Allah hambamu ini sungguh kejam terhadap orang yang sangat menyayangi hamba ini, tidak tahukah dia akan ini atau rasa cintanya terlalu besar sehingga menutupi kesalahan kesalahan hamba ini????

Bunda, semoga tuhan memanjangkan umurmu, memberikan kesehatan untukmu, meridhoi segala perbuatanmu, membukakan pintu rezeki dan hidayahNya untukmu, dan selalu menjagamu dikala sadarmu dan tidurmu............dan

Anandamu ini akan berusaha membahagiakanmu, walaupun itu hanya sebagian kecil dari kebahagiaan yang kau berikan terhadap anandamu ini, ku kan berusaha mengganti kerutan-kerutan cemas diwajahmu itu dengan sedikit senyuman kebanggaan dari anandamu ini walaupun itu hanya sedikit, Bunda seandainya kasih sayangmu terhadap anandamu ini kutuliskan disini mungkin tidak akan cukup untuk menampungnya, biarlah ananda simpan dalam kotak hati nanda yang paling dalam dan nanda jadikan penerang jalan nanda...........

Ya Tuhan Muliakanlah selalu Bunda HambaMu ini, Terangilah jalannya, dan jadikanlah dia orang-orang yang berada pada jalanMu..........
Ya Rasulullah jadikanlah bundaku sebagai salah satu umat terbaikmu yang akan bersamamu di surga nanti...........Amin......

Allahummagfirli Waliwalidaini Warhamhuna Kama robbayani shoghiro...........

"Ya Allah Ya Tuhanku Jagalah Ibu dan Bapakku sebagaimana mereka menjagaku sewaktu aku kecil" AMIN>>>>

makassar, 22 desember 2009
...jaya...

Komentar

Tulisan Populer

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.