Langsung ke konten utama

Mendadak :)

Beberapa hari yang lalu saya ditelepon teman, yayu namanya. seperti nama cewek bukan tapi Insya Allah dia laki-laki tulen kok hahaha (sorry bro, bercanda!). iya teman yang satu ini, sudah selayaknya saudara buat saya. kami punya sesuatu (pikiran) yang sama, yang sering dia bilang adalah kegilaan. kami sama-sama tergabung di Bengkel Pendidikan dan Seni (Bengkel Pedas). dalam teleponnya saya dimintanya membuat pamflet buat perekrutan anggota baru Bengkel Pedas. padahal dia tahu saya tidak lebih pintar dalam buat-membuat seperti itu. namun begitulah dia dengan gaya "pemaksaan" dan penuh dengan "memelas"nya meminta itu. padahal saya tidak sedang berada di baubau. namun bukan yayu kalau merayu tidak dengan segudang kata-kat "pembenarannya" (kayak andre OVJ hehehe).


"Ya sudah, kamu yang buat pamflet. besok harus selesai, saya tagih itu"
begitu dia bilang di ujung teleponnya.
saya sempat menyangkal dengan itu, bagaimana mungkin saya yang jauh mesti membuat itu. kan masih banyak teman-teman bengkel pedas yang lain bisa. dengan sedikit utak-atik corel mereka lebih pintar. kalau saya biasanya cuman menggabungkan gambar dan kata di powerpoint aja, jadi terbatas lah.
seperti yang saya bilang, bukan yayu tanpa ada kata-kata mutiara..
"pokoknya besok kirim ke email, kami percaya sama bapak. bapak punya keahlian disitu. pokoknya tidak usah menolak ini kontribusi bapak buat kami"
sudahlah mati kata, mati alasan....saya iyakan saja. sambil berpikir bagaimana buatnya..hehe

Dengan niat dan imajinasi seadanya (ciyeee...lebay). saya berupaya membuatnya walaupun awalnya terhambur kiri kanan. namun itulah saya (agak sombong), tidak akan pernah mati berimajinasi (teringat kata2 spongesbob). semalaman saya coba buat draftnya dulu, besok paginya saya edit secara online di kampus. ya..alhamdulillah selesai deh.

mau lihat hasilnya? ya...walaupun tidak seindah dan sebagus buatan di corel draw. setidaknya dibuat dengan penuh imajinasi dan kreatifitas (sedikit menyombongkan diri, walaupun diawal ada kata2 "pemaksaan" hahaha).

ini nih hasilnya, pamflet Bengkel Pedas



Lumayan kan? awalnya ada yang mengganjal mereka dengan gambar "monyet" hehe. biarlah saya bilang sebagai tambahan hiasan biar lebih indah...


kalau yang ini lambang Bengkel Pedas modifikasi saya, lambang+nyala api. biar Bengkel Pedas bisa senantiasa menjadi penerang dan menyala hehehe...


boleh juga kan..:)

Komentar

Tulisan Populer

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.