Langsung ke konten utama

Kebahagiaan

Apa anda bahagia?
Apa itu kehidupan bahagia?
Dalam sinetron, dalam cerita novel, dalam kehidupan si kaya, atau dalam kehidupan si miskin?
Kebahagiaan sering dikaitkan dengan uang, betulkah itu?
Dengan hidup serba kecukupan, itu sebuah kebahagiaan?
Untuk menjawab sebuah kebahagiaan kita mesti merasa bahagia dulu? Dengan standarisasi keduniaan?
Atau mungkin saja kebahagiaan itu ada pada kita tapi tidak pernah menyadarinya?

Ada sebuah cerita yang intisarinya mengatakan bahwa kebahagiaan itu ada disekitar kita bahkan cukup dekat dan sangat mudah kita mendapatkannya. Dengan melakukan buang air dengan tenang adalah sebuah kebahagiaan, tapi adakah kita menyadari itu? Sebuah kebahagiaan yang sangat simpel dan sederhana sekali. Lalu bagaimana dengan sebuah kebahagiaan yang ditentukan dengan hal-hal yang bersifat materi. Dengan memiliki suatu barang maka kita akan bahagia. Apakah kebahagiaan itu terbatas sehingga kebahagiaan itu hanya milik orang yang berpunya segalannya saja?. Atau mungkin saja kebahagiaan kini menjadi suatu yang ekonomis.

Kebahagiaan itu adalah berkumpul dengan orang yang dikasihi, mendapatkan hadiah mobil mewah, mendapatkan jabatan yang tinggi, lulus ujian nasional, menikah dengan orang yang dicintai, dan lain sebagainnya. Ketika kita mengumpulkan macam-macam kebahagiaan dari orang-orang mungkin saja kemudian kita dapat mengatakan bahwa kebahagiaan tidak jauh dari kita cuman mungkin saja kita tidak dapat menyadarinya. Atau karena seringkali kebahagiaan dihubung-hubungkan dengan pencapaian materi duniawi sehingga kebahagiaan tidak dapat kita sadari, lalu bagaimana kita dapat menyadari sebuah kebahagiaan kecil yang diberikan kepada kita ketika kebahagiaan yang ada walaupun itu kecil terkadang kita mengabaikannya saja.

Kebahagiaan itu sederhana, dan saya setuju dengan itu. Ketika seorang pecinta dapat bertemu muka dengan sang kekasih itu adalah bagian daripada kebahagiaan. Seandainya kita dapat menjadi orang yang bersyukur atas apa yang diberikan kepada kita mungkin kita dapat menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Bayangkan saja ketika kita dapat berjalan dengan kedua kaki kita bahkan berlari lalu kemudian kita melihat orang yang lumpuh atau cacat kakinya sehingga tidak dapat berjalan dan berlari. Sungguh bahagianya kita dengan augerah ini. Ketika kita dapat membedakan susunan warna pelangi sehingga menjadikan langit semakin indah dengan orang buta yang hanya melihat dunia dalam satu warna kegelapan.

Kebahagiaan itu sederhana. Bahkan ketika kita dapat tertawa lepas di dalam kamar sendirian adalah suatu kebahagiaan. Ketika kita masih dapat mengurai air mata untuk suatu hal adalah sebuah kebahagiaan. Ketika kita mampu untuk berbicara dengan lepasnya di depan cermin di dalam kamar adalah sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan ada dimana-mana, tinggal bagaimana kita menyadari hal itu.

Namun seringkali kita manusia terbatasi sendiri dengan apa yang kita perbuat yang kemudian menjadikan kita terbatas dalam menyadari karunia Tuhan yang diberikanNya kepada kita manusia ini. Kesalahan kita seringkali menjadikan kita manusia yang terkungkun dalam kurungan kemandekan kesadaran yang pada titik kumulatifnya menjadikan kita orang-orang yang kurang bersyukur. Semoga kita masih dapat menyadari setiap hal kecil disekitar kita yang mungkin saja orang lain tidak mendapatkannya. Dan tentunya kebahagiaan itu bukan “keegoisan” bagaimana mungkin kita dapat melihat sesuatu itu adalah sebuah kebahagiaan ketika kita tidak mampu bersyukur tentang apa yang diberikanNya kepada kita dan kepada orang lain juga.

Kebahagiaan itu sederhana.

(Njangkroeng!)
Bau-Bau,5 April 2010.

Komentar

Tulisan Populer

Katange dan Ekspresi Cinta Ala Orang Buton

Jika anda orang buton, tentu tak asing dengan istilah katange. Sedikit memberi penjelasan, bahwa katange itu sebutan untuk bingkisan makanan yang dibawa pulang oleh tamu setelah menghadiri hajatan. Nah, dalam beberapa hajatan masyarakat buton, biasanya katange ini menjadi aturan wajib bagi tamu untuk dibawa pulang. Pernah tinggal dan berinteraksi dengan orang jawa, selama beberapa tahun di solo untuk berkuliah. Saya pun mendapati hal seperti ini, hadiri tahlilan pulang-pulang di beri sekantong roti. Ini berkah bagi anak kost. Setidaknya kopi manis jomblo dipagi hari kita, kini gak jomblo lagi dengan kehadiran roti dari tahlilan. Entah namanya apa?, tapi di buton itu disebut katange. Saya paling suka bagian ini. Dahulu, ketika bapak atau kakek atau siapapun itu, selepas pulang dari hajatan (orang buton menyebutnya haroa) pasti menentenga tas plastik berisi macam-macam penganan khas orang buton. Sasaran incar saya, kalau bukan onde-onde yaaa....pisang goreng tanpa tepung, atau disebut

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.