Langsung ke konten utama

Pertobatan Seorang Kekasih



Ya Allah...
tiada yang layak dipuji dan dipuja oleh diri khilaf ini,
sudah sepatutnya Rasulmu menjadi teladan diri,
namun kuselalu lupa akan diri ketika berhadapan dengan sosok mahluk yang indah itu
Ya Allah maafkanku atas itu....

Ya Allah...
selain rintihan ini dari seorang kekasih yang tak terkasih kumenundukkan diri dalam ilusi duniawi
terombang ambing dalam waduk ketidak pastian dari sebuah kemabukan yang tak tersebabkan
terbawa arus kesenangan dunia dari sosok indah ciptaanMu yang sering kami sebut itu
CINTA....dari seorang kekasih

Ya Allah....
sekiranya ini adalah takdirMu terhadapku, Aku ikhlas menerimananya
hanya saja apakah ini akan menjadi jalanku dalam apresiasi pasif yang kubuat terhadap sosok itu
mungkin Engkau tengah menyuruhku belajar dalam dunia yang menawarkan keindahan dari sisi material ataupun pada sosok pemecah pandangan keindahan butir-butir alam semesta

sekiranya ini adalah ibadahku kepadamu, biarlah ini seperti adanya
dimana ketika kuberada di posisi ini dan sosok itu berada diposisinya pula
bukan berarti itu menjadi dekat yang tersentuh ataupun jauh yang berjarak kan
aku hanya ingin ini bukan sebagai pembeda antara posisinya di hatiku dan posisiMU di hatiku
bukan pula yang teringinkan olehku dari kisah yang belum berkisah dengan ceritanya ini
jangan sampai cintaku kepadanya menjadi pemisah cintaku kepadaMU

Ya Allah....
sekiranya kesempurnaan itu belum termiliki dalam diri manusia
izinkanlah kecintaanku padaMu, RasulMU, kedua orang tua ku dan Kepadanya sebagai upaya menuju ke titik kecil yang Engkau anggap sebagai sebuah kesempurnaan
tersadarku dalam kepingan mikrokosmos alam semesta menjadi sedikit terkuatkan oleh sosok itu
seandainya Engkau memberiku pilihan untuk ini ya Allah..
kuhanya ingin menjadi seorang kekasih yang pengasih
walaupun memang segala keterbatasan ada pada diri
hanya niatan dan cintaku kepadaMu lah yang membuatku berani
untuk selalu bermunajat kepadamu dan sesekali menyelipkan tentang sosok itu

Ya Allah....
Maafkanlah diri ini jika ini, karena saya tidak seperti Muhammad SAW
Maafkanlah emosi diri ini, karena tak seteguh Yusuf AS
Maafkanlah kepatuhan kecil ini, karena tak seperti Ismail AS
hanya karena saya hanya seorang kekasih dalam kamuflase duniawi dan masih membutuhkan bimbingan dariMU...



njk! (DTA)

Komentar

Tulisan Populer

JANGAN MENGUTUK SEPI DI TENGAH KERAMAIAN

Merasa sepi adalah bagian dari esensi kepemilikan rasa oleh manusia, namun terkadang perasaan sepi menjadi bagian penghalang terhadap sesuatu yang lebih produktif. Perasaan sepi setidaknya pernah dirasa oleh setiap manusia. Berbagai macam alasan bisa muncul dari adanya perasaan sepi ini, mulai dari sesuatu yang termiliki hingga sesuatu yang menyangkut posisi keberadaan makhluk. Namun perasaan sepi dimaksud disini adalah perasaan sepi yang lain, bukan karena kesendirian disuatu tempat, tapi lebih menyangkut sesuatu yang termiliki dalam rasa (baca: hati).

Nyanyian Bocah Tepi Pantai

Gambar disini Diantara bagian pulau yang menjorok kelaut, terselip sebuah kehidupan manusia sederhana. Bocah-bocah manusia yang menggambar masa depannya melalui langkah-langkah diatas pasir, mempelajari kehidupan dari nyanyian angin laut, dan menulisakan kisah melalui deburan ombak yang mengajari menggaris tepi daratan dengan buihnya. Hari-harinya dilakukan dilaut, berkomunikasi dengan laut sekitar. Setiap hal diberikan oleh laut, kecuali sesuatu yang selalu dinantikan mereka, sesuatu yang selalu dinanti anak manusia dalam hidup, dan menjadi kehidupan bagi generasinya mendatang, yakni sesuatu yang berwujud kesempatan. Kesempatan yang disebut kasih sayang Ina’ [1] mereka.