Langsung ke konten utama

sembunyi


sembunyi mungkin saja menjadi hal yang diperlukan jika kita sedang dalam keadaan bahaya misalnya dari binatang buas atau sesuatu yang menakutkan lainnya. sembunyi juga terkadang senang dilakukan oleh anak-anak sebagai permainan yang menyenengkan. inipun kegemaran saya dahulu bermain petak umpet dengan teman-teman sebaya.
namun bagaimana jika sembunyi itu dilakukan untuk menghindari sesuatu yang mestinya kita hadapi? apalagi dalam kalangan intelektual bisa saja kan? sembunyi dari kenyataan yang mestinnya kita hadapi adalah tindakan kepengecutan yang lain.mungkin. tapi apa yang kulakukan sekarang apaha bisa dibilang sembunyi atau apa? dengan berbagai alasan ataupun dengan sedikit pelarian-pelarian kemudian dengan argumen pembenaran yang istilahnya adalah apology.
ya memang terkesan mencari pelarian sebenarnya sih, dengan apa yang kulakukan sekarang. tapi bukan itu sajakan saya punya tanggung jawab yang lain disatu sisi dan disisi lainpun merupakan tanggung jawab saya juga. atau semua ini akibat saya tidak bisa berkomentar untuk meolak sesuatu yang memeng saya tidak ingin lakukan?
pertahanan terakhir dari ketidak mampuan saya inilah yang kemudian jadi persembunyian diri, entah dalam keilmuan psikologi hal ini masuk dalam kategori apa dalam kesehatan psikis seseorang? mungkin saya masih harus membaca banyaj tentang hal ini. dan tentunya banyak belajar tentang bagaimana menyiasati "sembunyi" ini agar kirannya nanti tidak menjadi sebuah penyakit pelarian dari tanggung jawab. semoga.

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Note For Volunteer

Jika nanti kalian ditanya, untuk apa ini?. Jawablah dengan tersenyum dahulu lalu bilang, saya berbahagia dengan ini. Mungkin tak banyak bisa kami kasih ke kalian sebagai volunteer, namun ini investasi. Bukan besok, lusa atau minggu depan lalu bisa dirasakan maksudnya. Namun, boleh jadi jauh didepan sana kalian ternyata tengah mempersiapkan masa depan yang jauh melampaui kaki dimana kalian pijak saat ini. Kita tidak pernah tahu, masa depan seperti apa nanti hanya saja kita bisa menentukannya hari ini. Tomorrow is today, kata-kata dalam sebuah lirik lagu billy joel. Yuppp...sejatinya besok adalah apa yang kita lakukan hari ini. Joint International Community and Cultur Program 2018 ini, akan terselenggara di kampus kita, Universitas Muhammadiyah Buton. Boleh jadi, ini investasi kita dan kalian untuk membangun relasi. Ingat bahwa persaingan, hanya dimenangkan oleh mereka yang adaptif dan mapan dalam membangun relasi. Adik-adik volunteer, kalian adalah baris terdepan mahasiswa kampus ki...

Tapak Pertama

Namanya Muhammad Syaifullah Al Mansur, mahasiswa semester 7 pendidikan agama islam Universitas Muhammadiyah Buton. Hari ini, ia menjadi tapak pertama aktivitas akademik mahasiswa skala internasional. Kuliah Kerja Amaliyah Internasional sebutannya. Sebelumnya, ada sedikit pihak yang meragukan ia untuk ikut program ini. Namun, ia begitu gigih untuk mengikuti program ini, bahkan sejumlah prasyarat untuk itu bersedia ia penuhi. Kami mencoba membantu, hingga urusan pasport yang akhirnya menjadi tahap akhir prasyarat yang ia penuhi. Selama duapuluh lima hari kedepan, ia akan berada di Sangkhom Islam Wittaya School Songkhla Thailand. Selama itu pula, ia akan mendemonstrasikan kemampuannya yang kini belum disadari oleh kita. Saya yakin, kondisi "ter-asing" akan memicu kemampuan maksimal seseorang. Seorang Cipu, panggilan akrab syaiful tentu akan berbeda setelah mengikuti program ini. Pengalaman bersama teman seposkonya yang semuanya cewek...eeehh. Maksudnya bukan itu, tapi bertemu...