Ide itu murah, sedang konsep itu mahal, namun Aksi itu terlelang.
Kenapa begitu?.
Banyak orang bisa lahirkan ide begitu ramai, ruang-ruang diskusi penuh dengan ide. Mulai dari yang receh hingga kritis, siapapun bisa lahirkan ide dengan mudah. Sebagian kita, senang dengan proses itu.
Saya akan membuat itu, saya akan menciptakan ini, saya akan melakukan seperti itu. Begitulah ide terlahirkan.
Namun tak banyak Ide, digiring menjadi Konsep. Sehingga proses ini, membuat sebuah konsep menjadi mahal.
Hanya sebagian orang yang akan bisa melahirkan ide lalu menduplikasikannya dalam konsep.
Saya akan melakukan ini, dengan proses seperti ini, itu dan sana. Inilah konsep, ia menjadi anak tangga selanjutnya bagi ide. Namun, ruang ini tak begitu banyak dihuni oleh para peng-ide.
Kita bisa begitu kritis dalam ide, namun sulit menjadikannya konsep yang dapat dilakukan.
Untuk itulah harga sebuah Aksi akan terlelang. Kita bisa menghasilkan ide, menghadirkan konsep, namun tak banyak yang bisa terlibat dalam aksi melakukannya.
Makanya, aksi akan senantiasa terlelang kepada mereka-mereka yang spesial.
Saya bertemu dengan orang-orang seperti itu dalam Kelas Inspirasi Buton Tengah. Mereka anak-anak muda, yang paham akan ide, fasih dalam konsep lalu lincah dalam aksi.
Terima Kasih tak hingga, karena sudah mengizinkan saya menjadi bagian dari kalian.
Saya mungkin peng-ide yang handal dalam konsep yang dituangkan pada bentuk kata-kata. Tapi dari kalian, saya mulai belajar untuk ikut memberi aksi.
Semoga saya bisa menjadi murid yang baik, jika memang kalian berkenan mengangkat saya menjadi murid. Hehehe...
Komentar