Dalam suasana keberpihakan pada sesuatu yang tidak pernah atau belum pernah terlihat olehku bahwa itu terjadi. suasana akademik yang mulai ditinggalkan semenjak menyelesaikan studi S1 pada jenjang universitas malah menjadikanku menjauh pada situasi yang saya bangun demi pencapaian usaha masa depan. setidaknya ketakutan itu mulai muncul dan hilang kemudian muncul lagi entah apa yang mesti ditakuti saya pun belum sepnuhnya mengerti dengan hal ini. atau mungkin saja ini adalah yang orang-orang sebuat sebagai post graduated syndrome yakni adanya sebuah perasaan bebas dari rutinitas sebagai seorang mahasiswa dengan sederetan tugas atau kemudian menjadi sebuah kecemasan baru dengan sebuah status sosial sebagai sarjana namun masih uring uringan mencari saluran dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat.
walaupun memang untuk itu kita mesti melewati berbagai situasional yang menyusunnya ataupun tetek bengek lainnya. kadang-kadang saya berpikir bahwa apakah ini sebuah upaya mempertahankan idealisme sewaktu mahasiswa dulu atau hanya ketakutan terhadap sebuah sistem yang ada ataupun sebuah kompetensi yang disyaratkan. semestinya hari ini upaya pendewasaan diri itu bukan hanya melalui rangkaian kata-kata saja namun mestinya dimasukkan dalam serangkaian tindakan. dengan menghunus pedang keberanian dan istiqomah didalamnya saya pikir perlu dilakukan atau masa depan yang kita konstruksikan dalam ranah imajinatif kita akan hangus oleh keluguan kita menanggapi kehidupan ini. sekaranglah saatnya saat dituliskannya ini....
Komentar