Langsung ke konten utama

Barangkali

Barangkali saya ataupun kita semua harus mengurungkan cita kita untuk baiknya bangsa ini kedepan, atau kita dipimpin oleh orang-orang yang baik untuk kemajuan bersama, atau kita memperoleh pemimpin yang menjadi teladan kita semua. Kalauuuu...ternyata saat ini kita saja yang menjadi pendukung para capres saling sikut, mengungkap berita2 jelek yg bahkan kita tidak tahu kebenarannya, mengkultuskan pilihan kita bahkan seringkali kita harus mengorbankan ikatan persahabatan atau silaturahim.
Bukankah imam Ali mengingatkan, pemimpin suatu kaum itu ditentukan juga bagaimana tabiat kaum tersebut.
Jangan salahkan sy klo bilang bangsa ini kedepan akan sama saja atau bahkan lebih buruk, jika kita lebih mengedepankan konfrontasi terhadap perbedaan pilihan capres ketimbang kesantunan dan persaudaraan.

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Tapak Pertama

Namanya Muhammad Syaifullah Al Mansur, mahasiswa semester 7 pendidikan agama islam Universitas Muhammadiyah Buton. Hari ini, ia menjadi tapak pertama aktivitas akademik mahasiswa skala internasional. Kuliah Kerja Amaliyah Internasional sebutannya. Sebelumnya, ada sedikit pihak yang meragukan ia untuk ikut program ini. Namun, ia begitu gigih untuk mengikuti program ini, bahkan sejumlah prasyarat untuk itu bersedia ia penuhi. Kami mencoba membantu, hingga urusan pasport yang akhirnya menjadi tahap akhir prasyarat yang ia penuhi. Selama duapuluh lima hari kedepan, ia akan berada di Sangkhom Islam Wittaya School Songkhla Thailand. Selama itu pula, ia akan mendemonstrasikan kemampuannya yang kini belum disadari oleh kita. Saya yakin, kondisi "ter-asing" akan memicu kemampuan maksimal seseorang. Seorang Cipu, panggilan akrab syaiful tentu akan berbeda setelah mengikuti program ini. Pengalaman bersama teman seposkonya yang semuanya cewek...eeehh. Maksudnya bukan itu, tapi bertemu...

Apa yang kita pelajari, dari organisasi?

Sebenarnya apa yang tengah kita pelajari dari terlibatnya kita dalam sebuah organisasi?, tentu saja banyak hal, bukan?. Termasuk kearifan dalam memahami perbedaan, kemampuan berkompetisi dalam gagasan dan juga memanfaatkan peluang untuk menjadi adaptif. Tapi, jika saja untuk mempertahankan eksistensi organisasi yang kita ada didalamnya dengan membatasi atau bahkan bermaksud "menghancurkan" organisasi lainnya. Maka sejatinya, organisasi tak jadi wadah pembelajaran bagi kita. Ia hanya menjadi penegas, bahwa pengetahuan kita tak beranjak kemana-mana. Catatan: Bisa jadi bahan, kuliah organisasi nih...