Langsung ke konten utama

Menghunus Pedang Keberanian



Dalam suasana keberpihakan pada sesuatu yang tidak pernah atau belum pernah terlihat olehku bahwa itu terjadi. suasana akademik yang mulai ditinggalkan semenjak menyelesaikan studi S1 pada jenjang universitas malah menjadikanku menjauh pada situasi yang saya bangun demi pencapaian usaha masa depan. setidaknya ketakutan itu mulai muncul dan hilang kemudian muncul lagi entah apa yang mesti ditakuti saya pun belum sepnuhnya mengerti dengan hal ini. atau mungkin saja ini adalah yang orang-orang sebuat sebagai post graduated syndrome yakni adanya sebuah perasaan bebas dari rutinitas sebagai seorang mahasiswa dengan sederetan tugas atau kemudian menjadi sebuah kecemasan baru dengan sebuah status sosial sebagai sarjana namun masih uring uringan mencari saluran dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat.

walaupun memang untuk itu kita mesti melewati berbagai situasional yang menyusunnya ataupun tetek bengek lainnya. kadang-kadang saya berpikir bahwa apakah ini sebuah upaya mempertahankan idealisme sewaktu mahasiswa dulu atau hanya ketakutan terhadap sebuah sistem yang ada ataupun sebuah kompetensi yang disyaratkan. semestinya hari ini upaya pendewasaan diri itu bukan hanya melalui rangkaian kata-kata saja namun mestinya dimasukkan dalam serangkaian tindakan. dengan menghunus pedang keberanian dan istiqomah didalamnya saya pikir perlu dilakukan atau masa depan yang kita konstruksikan dalam ranah imajinatif kita akan hangus oleh keluguan kita menanggapi kehidupan ini. sekaranglah saatnya saat dituliskannya ini....

Komentar

Tulisan Populer

Kenangan Kambing

Entahlah kemarin pada saat selesai membaca sebuah novel berjudul Sepatu Dahlan yang ditulis oleh Krishna Pabichara, saya kemudian terkesan dengan semangat yang dimiliki oleh Dahlan dan Teman-temannya. Ada sebuah mozaik yang tertangkap oleh zaman dan akan terus terkenang oleh masa atas sebuah pencapaian mimpi anak manusia dan disertai dengan kerja keras. Banyak hal, banyak nilai yang dicatut dalam novel tersebut salah satu kata yang paling saya senangi dalam novel ini adalah “orang miskin cukup menjalani hidup dengan apa adanya”. Novel yang diangkat dari biografi hidup Dahlan Iskan (Menteri BUMN saat ini), walaupun begitu tetaplah cerita yang ditulisnya adalah sebuah fiksi yang ditambahkan bumbu tulisan disana-sini agar menarik tapi tetap memiliki keinginan kuat untuk menggambarkan kehidupan Dahlan Iskan, yang saat ini menjadi salah satu tokoh yang banyak menjadi inspirasi. Namun ada satu aktivitas Dahlan dalam cerita ini yang langsung memberi sebuah kenangan flashback bagi saya, ...

Note For Volunteer

Jika nanti kalian ditanya, untuk apa ini?. Jawablah dengan tersenyum dahulu lalu bilang, saya berbahagia dengan ini. Mungkin tak banyak bisa kami kasih ke kalian sebagai volunteer, namun ini investasi. Bukan besok, lusa atau minggu depan lalu bisa dirasakan maksudnya. Namun, boleh jadi jauh didepan sana kalian ternyata tengah mempersiapkan masa depan yang jauh melampaui kaki dimana kalian pijak saat ini. Kita tidak pernah tahu, masa depan seperti apa nanti hanya saja kita bisa menentukannya hari ini. Tomorrow is today, kata-kata dalam sebuah lirik lagu billy joel. Yuppp...sejatinya besok adalah apa yang kita lakukan hari ini. Joint International Community and Cultur Program 2018 ini, akan terselenggara di kampus kita, Universitas Muhammadiyah Buton. Boleh jadi, ini investasi kita dan kalian untuk membangun relasi. Ingat bahwa persaingan, hanya dimenangkan oleh mereka yang adaptif dan mapan dalam membangun relasi. Adik-adik volunteer, kalian adalah baris terdepan mahasiswa kampus ki...

Surat Bukan untuk siapapun.....

Ya Tuhan..... Sekiranya apa yang dipikirkannya sekarang adalah apa yang menjadi kegundahan dalam hati ini maka...... Jelaskanlah padanya apa yang hamba lakukan sekarang.... Bukanlah sebuah pengarungan lautan tak berombak... Padang pasir tak berbadai.... dan bukanlah sebuah pendakian gunung tak bersuhu..... Ya Tuhan..... Sekirannya rumput dipadang rumput itu dapat berkata dan bersua... Inginku mengatakan padanya dan berbagi padanya atas apa telah kulakukan sekarang atau mungkin akan kulakukan nanti..... Ya Tuhan...... Sekiranya dalam petak kamar kost ini ditemani nyamuk-nyamuk yang belum mengerti apa arti sebuah kegatalan di kaki ini... ditambah sebuah pemikiran yang berputar-putar layaknya sebuah gasing tanpa arah... Ya Tuhan..... Sekiranya dia mengerti dalam laku dan ucapanku..... maka jelaskanlah padanya itulah aku.... janganlah Engkau kaburkan Atasku dan atas dirinya sepeti tetesan embun diatas kaca di pagi hari.... Ya Tuhan.... Sekirnaya dia ada saat ini... Kuningin berbagi secan...